Kendari, Antara Sultra - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara memetakan sembilan daerah rawan menjelang pelaksanaan Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara 2018.
"Sembilan daerah tersebut yakni, Kota Kendari, Kota Baubau, Kabupaten Konawe, Kolaka , Kolaka Utara, Muna, Muna Barat, Buton dan Kabupaten Buton Tengah," ujar Kasubdit I Politik Direktorat Intelkam Polda Sultra AKBP Selphanus Eko di Kendari, Sabtu.
Alasan sembilan daerah tersebut dianggap sebagai daerah paling rawan, menurut dia, berdasarkan historis konflik dari setiap penyelenggaran Pilkada, kondisi masyarakat yang mudah terprovokasi serta permasalahan yang di bawah oleh peserta Pilkada.
"Kriteria kita ada rawan 1 dan ada rawan 2. Rawan 2 itu sangat rawan. Indikatornya rawan 1 itu geografisnya yang luas, penyebaran penduduknya tidak merata dan tidak ada historis konflik yang pernah terjadi," jelas Selphanus.
Menurut Selphanus Eko, ada beberapa akar masalah sehingga sering terjadi konflik di antaranya Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tidak akurat, penyaluran kartu C6 yang tidak jelas, perseteruan pribadi antara calon kepala daerah serta isu politik uang.
Ia mengatakan, guna mengantisipasi adanya kerawanan tersebut, Polda Sultra akan mengerahkan sekitar 8.000 personel untuk mengamankan pelaksanaan Pilkada. Bahkan jika dibutuhkan, Polda Sultra akan meminta bantuan dari Mabes Polri dan Polda terdekat untuk menambah jumlah personel.
Pada 2018 mendatang Pilkada serentak di Sulawesi Tenggara meliputi Pemilihan Gubernur, pemilihan Bupati Kolaka, pemilihan Bupati Konawe dan pemilihan Wali Kota Baubau.