Kendari, Antara Sultra - Kompetisi pelaku usaha kontraktor makin ketat sehingga profesionalisme menjadi mutlak bagi pelaksana pekerjaan proyek pemerintah maupun swasta, kata Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam.
Gubernur di Kendari, Senin, mengatakan pendekatan atau kolusi dan nepotisme bukan lagi zamannya untuk mendapat paket proyek.
"Profesionalisme tidak bisa ditawar-tawar lagi. Suka tidak suka harus menyesuaikan kalau tidak akan terlindas oleh modernisasi dunia kontraktor dewasa ini," kata Gubernur Nur Alam saat membuka Musyawarah VII Gabungan Pelaksana Kontruksi Indonesa (Gapensi) Sultra.
Dekat dengan gubernur, bupati maupun kepala dinas serta pimpinan proyek bukan jaminan memenangkan lelang karena makin transparan dalam menentukan pemenang.
"Apa kata dunia kalau saat ini ada kontraktor yang tidak terampil menggunakan komputer. Sementara lelang proyek melalui internet. Ini tantangan nyata yang diharapi kontraktor dewasa ini," kata Nur Alam yang juga mantan Ketua DPC Gapensi Kota Kendari.
Ketua Umum Pusat Gepensi Iskandar Z Hartawi mengajak pengusaha anggota Gapensi terus mengembangkan profesionalisme sehingga tantangan apa pun dapat dilalui dengan penuh percaya diri.
"Gapensi idealnya menjamin eksistensi anggotanya dalam persaingan yang makin kompetitif. Kita semua dihadapkan dengan beragam tantangan untuk mempertahankan diri," kata Iskandar.
Ia mengharapkan pengusaha anggota Gapensi Sultra dapat menjadi mitra pemerintah daerah untuk mendorong menyelenggaraan pembangunan daerah.
Ketua Gapensi Sultra Asmawati mengatakan dirinya tidak bersedia ikut bursa pencalonan ketua DPD Gapensi Sultra periode 2016-2020.
"Saya tidak bersedia memimpin kembali Gapensi. Saya memberi kesempatan kepada generasi penerus untuk berkiprah. Saya berharap eksistensi Gapensi periode mendatang lebih maju," kata Asmawati.