Kendari (Antara News) - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wakatobi tahun 2015 mengalami defisit sebesar Rp18 miliar.
Ketua DPRD Wakatobi, Muhammad Ali di Kendari, Rabu mengatakan defisit APBD Wakatobi tersebut terjadi karena tersedot untuk membiayai penyelenggaraan pemilihan kepala daerah yang tidak diperhitungkan sebelumnya.
"Saat kita menetapkan APBD Wakatobi 2015, anggaran pilkada belum terpikirkan karena ketika itu jadwal penyelenggaraan pilkada serentak belum jelas," katanya.
Menurut dia, penyelenggaraan pilkada Wakatobi yang saat ini sudah memasuki tahapan kampanye pasangan calon bupati/wakil bupati menyedot dana APBD sebesar Rp22 miliar lebih.
Anggaran pilkada yang telah diserahkan kepada pihak Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) untuk membiayai berbagai kebutuhan penyelenggaraan pilkada. "Kita harapkan anggaran yang telah tersedia itu, sudah bisa memenuhi seluruh kebutuhan penyelenggaraan pilkada, sehingga Pemkab Wakatobi tidak lagi menambah anggaran untuk pilkada," katanya.
Menurut dia, pembiayaan terbesar dari kegiatan pilkada, adalah pengadaan logistik pilkada dan pembayaran honor Pengawas Pemilu, Pengawas kecamatan dan panitia pemilu kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS).
Ia mengatakan defisit anggaran yang terjadi dalam APBD Wakatobi tersebut akan diatasi pada APBD perubahan yang akan disahkan pada Oktober 2015. "Jadi, tidak masalah dengan defisit anggaran ini. Dana yang tersedot dalam kegiatan pilkada akan diperbaiki pada APBD perubahan," katanya.