Jember (Antara News) - Produksi padi di Kabupaten Jember, Jawa Timur, selama 2014 mencapai 971.261 ton gabah kering giling dan realisasi tersebut tidak memenuhi target yang dipatok Dinas Pertanian setempat.
"Target produksi padi pada 2014 sebanyak 1 juta ton, namun produksi tersebut meningkat dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebanyak 930.027 ton," kata Kepala Seksi Penyuluhan Dinas Pertanian, Luluk Herman, Senin.
Menurut dia, Jember menjadi penyumbang nomor satu di Jatim pada 2013 dan realisasi tahun 2014 sebanyak 97.261 ton lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Kabupaten Jember.
"Jember bisa surplus beras mencapai 250 ribu ton pada tahun lalu, sehingga produksi padi yang belum mencapai target itu tidak terlalu mengecewakan bagi Dinas Pertaian," tuturnya.
Ia menjelaskan beberapa kendala yang terjadi di lapangan, sehingga tidak bisa memenuhi target produksi padi sebanyak 1 juta ton karena hama penyakit yang menyerang sejumlah lahan pertanian di beberapa kecamatan di Jember.
"Tahun 2014 juga dibayang-bayangi lahan pertanian yang tidak terealisasi sebagai lahan produktif yang luasnya mencapai 8.000 hektare lahan yang tidak terpakai," paparnya.
Lahan seluas itu bisa jadi karena beralih fungsi dari lahan pertanian menjadi areal non pertanian, sehingga menjadi salah satu faktor berkurangnya produksi padi.
"Penyusutan areal pertanian paling banyak terjadi di tiga kecamatan kota yakni Kecamatan Kaliwates, Patrang, dan Sumbersari karena beralih fungsi menjadi kawasan permukiman penduduk," katanya.
Data Dinas Pertanian Jember mencatat, pada tahun 2014 seluas 161.000 hektare lahan pertanian produktif, namun hanya 153.000 ha yang terealisasi sebagai lahan pertanian.
"Mudah-mudahan tahun ini produksi padi di Jember bisa lebih dari 1 juta ton, sehingga berbagai upaya harus dilakukan untuk meningkatkan produksi padi petani," ujarnya.