Kendari (Antara News) - Kehadiran kendaraan bus "Trans Lulo" sebagai alat transportasi massal yang disediakan oleh Pemerintah Kota Kendari telah memperluas jaringan akses transportasi di wilayah ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) itu.
"Kehadiran bus Trans Lulo ini telah memperluas jangkauan akses transportasi di kota ini, terutama jalur yang selama ini belum dilalui angkutan kota," kata Kepela Dinas Perhubungan Kota Kendari, Syarif Sajang di Kendari, Rabu.
Syarif mengatakan, kehadiran sarana transportasi ini sangat penting masyarakat, sehingga Pemerintah Kota Kendari akan menambah armada Trans Lulo untuk melayani sejumlah ruas jalur yang selama ini belum dilayani angkutan umum.
Ia menambahkan, pengadaan bus Trans Lulo oleh Pemerintah Kota Kendari mulai tahun 2013 sebanyak dua unit dan tahun 2014 ditambah lagi satu unit.
"Pada tahun ini kami hanya menambah armada Bus Trans Lulo satu unit dengan biaya pengadaan sebesar Rp1,6 miliar melalui APBD Kota Kendari," ujarnya.
Menurut Syarif, tidak ada perbedaan yang mencolok antara bus baru dengan bus yang lama, hanya saja pada bus yang baru terdapat beberapa penambahan aksesoris dan pintu berdesain rendah dan berada di tengah badan bus.
Penambahan satu unit bus Trans Lulo tersebut, lanjut Syarif, akan beroperasi pada trayek baru yakni Pasar PKL sampai Pasar Baruga atau pintu gerbang perbatasan Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan.
Ia mengatakan, hingga saat ini jumlah bus Trans Lulo milik Pemerintah Kota Kendari memiliki tiga unit yang melayani beberapa jalur penting yang belum terlayani Angkot, seperti jalur By Pass melewati RSU Abunawas menuju Kantor Gubernuran Sultra.
Tarif angkutan umum bus Trans Lulo itu masih tetap sebesar Rp2.500/orang, dan pola pembayaran dengan menggunakan kartu elektronik yang dapat diperoleh di bus tersebut atau di kantor Dinas Perhubungan Kota Kendari.
"Kartu elektronik bus ini disediakan secara gratis, dan pulsanya diisi sendiri oleh calon penumpang," katanya.