Makassar (Antara News) - Lembaga donor Australia AusAid melalui Indonesia Infrastructure Initiative (INDII) bekerja sama dengan Pemkot Makassar untuk membangun sistem sanitasi komunal.
"Sebenarnya program itu sudah diawali dengan pembangunan pengelolaan IPAL skala kecil, kini akan ditingkatkan pada skala yang lebih besar," kata Asisten III Pemkot Makassar Burhanuddin di Makassar, Rabu.
Menurut dia, upaya itu dilakukan untuk mencapai target masyarakat Indonesia sehat, juga target MGD's 2019 agar seluruh masyarakat dapat menikmati layanan sanitasi yang layak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar Andi Ansar mengatakan, ke depan semua pembuangan limbah baik itu kotoran manusia, limbah air mandi, cucian dan semuanya akan dikelola dalam satu sistem pengelolaan limbah sistem komunal.
"Pentingnya pengelolaan limbah secara terpusat itu, untuk mendukung terciptanya lingkungan yang sehat, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," katanya.
Mengenai pembiayaan infrastrukturnya, Program Officer Water and Sanitation INDII Nur Fadrina Mourbas mengatakan, dilakukan dengan skema program berbasis hasil, sehingga Pemda akan mendanai kegiatan itu terlebih dahulu, kemudian setelah rampung maka pihak INDII barulah menggantikan semua pembiayaan itu.
"Secara nasional, lembaga kami menyiapkan dana hibah sebesar 240 juta dolar Amerika, sedang khusus di Kota Makassar pada 2015 akan difokuskan pada empat kelurahan," katanya.
Hal tersebut dibenarkan Ansar. Dia mengatakan, empat lokasi itu adalah Kelurahan Rappokalling, Kassi-Kassi, Pannambungan dan Manggala.
Masing-masing keluarahan diproyeksikan mendapatkan anggaran sebesar Rp2 miliar dari APBD 2015 Kota Makassar untuk membangun 1.520 sambungan saluran limbah.