Kendari (Antara News) - Pembinaan keagamaan mampu membentuk mental positif bagi narapidana yang bertujuan meningkatkan kesadaran melaksanakan ajaran-ajaran agama dan meningkatkan pengetahuan agama mereka.
Selain itu, melalui pembinaan keagamaan itu, dapat memantapkan kembali harga diri dan kepercayaan diri dari warga binaan, kata Kepala Seksi Bimbingan Napi dan Anak Didik, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari, Herianto di Kendari, Rabu.
Ia menambahkan, ada enam pilar karakter yang dapat dibentuk melalui pembinaan keagamaan bagi setiap narapidana, yakni kejujuran, rasa percaya diri, rasa hormat, rasa tanggungjawab, rasa kepedulian dan toleransi.
Menurut dia, karakter tersebut tidak bisa ditanamkan dengan serta merta pada diri narapidana, namun diperlukan program pembinaan yang sistematis dan berkesinambungan.
Maka dari itu, lanjutnya, pihaknya memilih melakukan pembinaan keagamaan, sebagai upaya untuk merehabilitasi moral dan mental serta dapat meningkatkan iman sebagai bentuk karakter dari warga binaan yang ada di Lapas tersebut.
"Dengan pembinaan keagamaan, dapat membangkitkan rasa kepercayaan terhadap Tuhan serta dapat menyadarkan napi dari perbuatan yang melanggar hukum," ujarnya.
Ia menambahkan, berbagai metode dalam pembinaan keagamaan bagi para napi untuk mencapai sasaran serta tujuan dari pembinaan keagamaan telah dilakukan Lapas kelas IIA Kendari.
Langkah pembinaan yang telah dilakukan Lapas tersebut yakni berupa pengajian, bimbingan shalat dan doa, shalat Jumat dan shalat berjamaah, TPQ, dialog agama, PHBI dan kegiatan khusus di bulan Ramadhan.
Materi pembinaan berkisar tentang aqidah atau keimanan, keislaman atau syariah, dan materi akhlak atau budi pekerti. Materi-materi tersebut disampaikan pada kegiatan pembinaan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat Kasi Bim Napi dan anak didik.
"Pembinaan keagamaan sangat penting untuk mencapai sepuluh prinsip pemasyarakatan, sehingga pada akhirnya narapidana yang dibina di Lapas bisa menjadi manusia yang memiliki mental dan moralitas yang baik," ujarnya.
Ia menambahkan, di samping itu integrasi pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian juga dapat terwujud dengan baik.