Kuala Lumpur (Antara News) - KBRI Kuala Lumpur mendapatkan informasi dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Distrik Klang mengenai adanya sebuah perahu yang terbalik di perairan lepas pantai Sepang, Selangor.
Informasi tersebut diterima pada pagi hari tanggal 19 Juni 2014. Musibah ini terjadi selang satu hari setelah tenggelamnya kapal di perairan Kuala Langat, Selangor, demikian keterangan pers KBRI Kuala Lumpur yang diterima ANTARA, Jumat.
Dalam musibah tersebut, berhasil diselamatkan 20 orang WNI yang terdiri dari 16 laki-laki dan 4 perempuan. Dua belas orang dirujuk ke rumah sakit karena mengalami cedera, sementara 8 orang lainnya berada di Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) Wilayah Klang, Selangor.
Berdasarkan informasi dari penumpang yang selamat, perahu yang menuju Dumai tersebut membawa 25 penumpang dan 2 awak. Dengan demikian terdapat 7 orang yang belum ditemukan.
Tujuh belas korban diselamatkan 3 kapal dagang yang sedang melintas, sedangkan 3 orang diselamatkan operasi SAR yang tengah mencari korban kapal yang tenggelam sehari sebelumnya.
Dubes Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno yang telah menemui para WNI yang selamat menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kembali terjadinya musibah kapal karam yang membawa WNI.
Untuk itu, Dubes Herman Prayitno sekali lagi mengimbau kepada seluruh warga negara Indonesia di Malaysia yang akan kembali ke tanah air agar tidak menempuh jalur kepulangan yang berbahaya.
Dubes Herman Prayitno sekali lagi menekankan agar para WNI yang ingin pulang menempuh jalur legal yang akan segera diresmikan oleh Pemerintah Malaysia.