Gorontalo (Antara News) - Akademisi dari Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Wawan Tolinggi mengatakan, mutu produk pertanian di daerah tersebut masih tergolong rendah.
Menurut Wawan, Rabu, dirinya ikut terlibat dalam tim dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) yang bekerja sama dengan UNG, terkait penelusuran isu-isu ketahanan pangan di Provinsi Gorontalo.
Hasilnya, berdasarkan evaluasi kinerja pembangunan daerah Provinsi Gorontalo oleh BAPPENAS dan UNG pada tahun 2013, maka isu-isu tersebut berupa masih rendahnya mutu produk pertanian. "Selain itu juga pengelolaan sumber daya alam yang tidak ramah lingkungan, dan alih fungsi lahan pertanian untuk keperluan lain semakin meningkat," kata Wawan.
Isu yang tak kalah penting terkait dengan ketahanan pangan di Gorontalo, adalah inovasi petani dalam berusaha tani terkategori rendah, kecilnya kepemilikan lahan usaha tani serta permodalan yang terbatas.
Sementara penyuluhan pertanian masih terkonsentrasi pada bidang pertanian saja, kelembagaan sektor pertanian yang umumnya belum mandiri.
Serta produk pertanian dihasilkan hanya memiliki nilai tambah dengan angka kecil atau minim. "Belum lagi petani yang pada umumnya tidak menguasai informasi pasar," ujar Wawan.