Kendari (Antara News) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam meminta agar pengawasan penggunaan BBM bersubsidi di Sentra Pengigisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) diperketat agar tidak disalahgunakan atau tidak sesuai peruntukan.
"Saya mengajak semua pihak untuk ikut mengawasi SPBN, jangan sampai BBM bersubsidi yang sudah jelas-jelas peruntukannya itu disalah gunakan oleh oknum tertentu," kata Gubernur Nur Alam, usai menghadiri penyerahan bantuan perikanan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan kepada Nelayan di Kendari, Minggu.
Menurutnya, siapapun yang kedapatan menyalahgunakan BBM di SPBN tidak sesuai dengan peruntukannya maka harus diberi sanksi berat. "Mereka itu kejam, BBM itu untuk para nelayan kita. Orang yang seperti itu jebih jahat dari pada koruptor sehingga kita harus awasi bersama," katanya.
Ia mengatakan, kelangkaan BBM di SPBN kerap dikeluhkan para nelayan, sehingga tidak jarang nelayan yang tidak melaut karena kehabisan BBM, padahal pertamina sudah memasok SPBN tersebut sesuai dengan kebutuhan jumlah melayan yang ada.
Salah seorang nelayan, Sahide mengatakan, selama ini dirinya bersama teman-teman nelayan kesulitan mendapatkan BBM di SPBN, sehingga produksi perikanan mereka turun akibat jarang melaut karena tidak ada BBM. "Kami harapkan pemerintah benar-benar melakukan pengawasan di SPBN, karena kami sinyalir ada oknum tertentu yang membeli BBM secara berlebihan untuk ditimbun, sehingga kami tidak kebagian," katanya.