Bombana, (Antara News) Hujan deras mengguyur dan angin puting beliung menyapu kawasan Rumbia Ibukota Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis sekitar pukul 12.45 Wita yang mengakibatkan puluhan rumah warga di Kelurahan Lauru dan Desa Tapuahi hancur dan rusak.
Salah seorang korban yang rumahnya roboh dan atapnya beterbangan, Nasra, (36) di Rumbia, menuturkan, angin puting beliung datang begitu cepat dari arah utara di wilayah itu.
"Awalnya pusaran angin itu kecil dari arah utara Ibukota Kecamatan Rumbia atau dari Tengah Laut, namun tiba-tiba membesar dan bergerak cepat kemudian menyambar apapun yang dilewati termasuk menyambar dan menerbangkan atap rumah kami," tutur Nasra.
Menurut Nasra, sesaat sebelum angin kencang itu datang, mereka berlarian keluar rumah untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan, sehingga tidak satupun anggota keluarganya yang mengalami korban jiwa.
Selain rumah warga di dua desa di Bombana yang menjadi sasaran empuk angin puting beliung, pohon besar juga tumbang yang mengakibatkan akses masuk ke Desa Tapuahi sulit dijangkau dengan kendaraan.
"Kami sudah melakukan pendataan di lapangan terhadap kejadian ini, namun kami kesulitan akibat tumpukan sampah dan pohon besar yang tumbang menghalangi jalan masuk ke Desa Tapuahi," tutur Sumardin (31).
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bombana langsung ke lapangan bersama sejumlah instansi terkait lainnya.
Dari hasil pantauan dan pendataan di lapangan, dilaporkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun tidak kurang dari 29 rumah milik warga menjadi sasaran empuk terjangan angin puting beliung.
"Dari 29 rumah tersebut, enam diantaranya masuk rusak parah (hancur) karena rata dengan tanah, sedangkan 23 rumah lainnya masuk kategori rusak ringan karena hanya atap yang diterbangkan oleh angin puting beliung itu," kata koordinator TRC Suardi Rahman.
Suardi belum dapat memerkirakan jumlah kerugian materi yang dialami oleh warga dari kejadian tersebut, namun pihaknya berjanji melakukan tindakan antisipatif dan membuat pemukiman sementara bagi warga yang tertimpa musibah.
"Kami akan mengupayakan agar warga yang tertimpa musibah ini bisa lebih cepat mendapatkan tempat israhat yang layak untuk digunakan sementara waktu," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bombana, Abu Kahar yang dihubungi terpisah membenarkan data korban puting beliung tersebut dan akan segera dilakukan penanganan.
"Hanya saja kami belum bisa prediksi berapa jumlah kerugian warga, sebab masih fokus dengan pendataan yang valid, sehingga pemerintah menurunkan bantuan juga sesuai dengan jumlah korban yang ada," katanya.
Menurut Abu, setelah ada hasil perhitungan kerugian materi atas warga yang tertimpa musibah tersebut, maka pihaknya akan segera mengusulkan bantuan baik ke Pemerintah Kabupaten maupun Pusat.
"Tapi di Bombana kami tidak punya dana taktis untuk korban bencana, sehingga alternatifnya adalah segera mengusulkan ke Badan Penanggulangan Bencana Nasional," ujarnya.(Ant)