Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau warga agar waspada dan tanggap terhadap ancaman demam berdarah dengue (DBD) pada musim hujan yang mulai terjadi saat ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari, dr Maryam, di Kendari, Kamis mengatakan, cuaca buruk sangat berpengaruh terhadap perkembangan penyakit DBD karena nyamuk penebar penyakit DBD sangat mudah berkembang biak pada genangan air dari curah hujan.
"Kami imbau warga daerah ini untuk waspada terhadap penyakit DBD pada musim hujan seperti sekarang ini karena diperkirakan kasus DBD bisa meningkat," katanya.
Kewaspadaan yang perlu ditingkatkan warga di musim hujan ini, antara lain membersihkan saluran air di sekitar rumah agar air tidak tergenang, mengubur kaleng bekas, menutup bak penampungan air dan menguras bak mandi atau Menguras, Mengubur dan Menutup.
"Genangan air akan menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti penyebar virus DBD untuk bisa berkembang biak dengan cepat. Karenanya warga jangan sampai membiarkan air tergenang," ujar Maryam.
Seluruh wilayah kota Kendari kata Maryam, merupakan daerah endemis DBD, sehingga semua tempat berpotensi terjangkit DBD, bila warga tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Pemkot Kendari katanya, sudah menyusun langkah dalam pencegahan tersebut, dengan melakukan penyuluhan dengan mobil keliling, membagikan selebaran dan membagikan obat pembunuh jentik nyamuk ke rumah-rumah masyarakat.
"Penanganan kasus DBD sudah ada aturan baku. Jika di salah satu tempat ada yang positif terjangkit DBD, pihaknya melakukan lokalisir tempat kejadian, sehingga tidak berjangkit ke tempat lain," katanya.
Menurut Maryam, gejala DBD antara lain demam mendadak tinggi di atas 37 derajat celsius, sakit kepala, sakit di belakang mata, badan ngilu, nyeri sendi, mual atau muntah disertai keluar bercak merah di kulit.
"Kalau sudah ada gejala seperti itu, agar segera dibawa ke puskesmas terdekat," katanya. (Ant).