Wangiwangi (ANTARA News) - Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) membantu peningkatan kapasitas masyarakat Wakatobi, Sulawesi Tenggara, melalui pembinaan berbagai keterampilan.
"Kementerian PDT saat ini membina keterampilan 51 kelompok pengrajin berbagai jenis di Wakatobi," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Penanaman Modal Kabupaten Wakatobi, Ir. Abdul Manan, MSc. di Wangiwangi, Rabu.
Ia mengatakan, kelompok masyarakat pengrajin berbagai jenis tersebut tersebar di empat pulau besar di Wakatobi, yakni Pulau Wangiwangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko.
Setiap kelompok, kata dia, mengembangkan kerajinan yang susai dengan potensi di wilayah mereka.
"Di Wanggiwangi umumnya mengembangkan kerajinan kain tenun, di Kadedupa kerajinan kerangan-kerangan, di Tomia mengembangkan kerajinan anyaman dari daun pandan dan sebagainya," katanya.
Kelompok pengrajin di Pulau Bingongko, katanya, mengembangkan kerajinan parang dan alat-alat pertanian dan perkakas dapur yang terbuat dari besi.
"Sejak di masa lampau, warga di Pulau Binongko sudah mahir membuat kerajinan dari bahan besi dan hasil kerajinan mereka seperti parang sudah merambah pasar di berbagai daerah di Indonesia, terutama di kawasan timur Indonesia," katanya.
Ia mengatakan, pengrajin Wakatobi saat ini tidak diarahkan sekadar menghasilkan berbagai bentuk produk kerajinan, akan tetapi juga didorong bagaimana hasil kerjianan tersebut bisa laku di pasaran.
"Untuk bisa dibeli orang, tentu hasil kerajinan yang diproduksi para perajin harus berkualitas tinggi," katanya.
Ia menjelaskan, Kementerian Negara PDT bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Wakatobi berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat melalui berbagai pembinaan dan pelatihan keterampilan.
"Dalam mendukung peningkatkan kapasitas masyarakat Wakatobi, Kementerian PDT memberikan dana pembinaan sebesar Rp50 juta per kelompok," katanya. (ANT).