Rumbia (ANTARA News) - Etnis Moronene di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, memiliki 70 jenis corak tenunan dan motif ukiran (talulu) yang digunakan oleh pendukungnya, berdasarkan strata sosial masyarakat sejak abad ke-18.
"Ke-70 jenis corak tenunan dan talulu itu, dua diantaranya adalah bosu-bosu (renda-renda) dan burisininta (tulisan bersambung), yang kini masih digunakan oleh masyarakat pendukungnya," kata salah seorang tokoh budaya Moronene, Saleh Samruth, pada seminar Corak Khas Moronene, di Rumbia, Kamis.
Menurut Saleh, kedua jenis corak dan motif tersebut memiliki makna dan fungsi tersendiri dalam kehidupan keseharian masyarakat pendukungnya.
"Bosu-bosu memiliki tiga gambar sesuai makna dan fungsi berdasarkan strata sosial pemakainya," katanya.
Gambar pertama, lanjut Saleh, berbentuk setengah lingkaran yang berwarna kuning, yang terbuat dari daun enau yang dijalin sambung-meyambung.
"Falsafah yang terkandung dalam simbol tersebut yaitu melambangkan raja (penguasa) atau pemerintah yang berfungsi sebagai pengayom dan pelindung masyarakatnya," ujarnya.
Gambar kedua, kata Saleh, terbuat dari pucuk yang bagian tengahnya berwarna biru, kuning, merah dan hitam yang ditempatkan dibawah bosu-bosu, yang dimaknai sebagai suatu perkembangan masyarakat moronene yang hidup teratur, bersatu dan taat pada raja atau pemerintah.
"Sedangkan yang ketiga berwarna merah melambangkan tongkat atau tiang, dimaknai sebagai penyangga kehidupan dalam bermasyarakat," katanya.
Selanjutnya, kata Saleh, yaitu burisininta, diambil dari tanaman pakis, yang dimaknai sebagai suatu peradaban orang moronene dalam kehidupan sehari-harinya, selalu bertekad untuk maju terus, serta mengedepankan persatua guna terciptanya rasa kedamaia dan keamanan yang lestari dan abadi.
"Burisininata ini memiliki lima warna yaitu merah berarti keberanian, biru sebagai warna simbol alam sekitar yag terdiri dari langit, laut, hutan dan bumi.
Sementara itu, putih dimaknai sebagai warna yang melambangkan kesucian, menyusul kuning sebagai simbol dewi padi atau kesuburan dan hitam yang melambangkan pemecahan persoalan secara bersama-sama. (Ant).