Ternate, 5/10 (ANTARA News) - Wajah sang nenek tampak berseri-seri.
Senyum selalu tersungging di bibir saat bersalaman dengan setiap orang yang dijumpainya pada acara pelepasan jamaah calon haji (JCH) Provinsi Maluku Utara yang dilaksanakan pemerintah provinsi di halaman eks Kantor Gubernur Malut di Ternate, Selasa.
Nenek bernama Zainab bin Ahmad itu mengaku sangat bahagia karena di usianya yang mencapai 100 tahun, Tuhan Yang Maha Esa masih memberinya kekuatan jasmani dan rohani serta kesempatan untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci tahun 2011 atau 1432 Hijriah ini.
"Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa tetap memberi saya kekuatan dan kesehatan untuk melaksanakan rukun haji di Tanah Suci dan kembali dengan selamat ke Ternate," kata warga Kota Ternate berusia satu abad yang masih terlihat kuat secara fisik itu.
Zainab adalah salah seorang dari 1.167 JCH Malut yang akan berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci pada musim haji 2011 melalui bandara embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Para jamaah Malut tersebut tergabung dalam kloter delapan, sembilan dan kloter 43. Khusus yang tergabung pada kloter delapan, sembilan dan sepuluh akan diberangkatkan ke Makassar tanggal 6, 7 dan 8 Oktober 2011, sedangkan untuk kloter 43 pada 29 Oktober 2011.
Wakil Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba ketika melepas JCH Malut tersebut mengharapkan kepada para jamaah agar selama di Tanah Suci melaksanakan semua rukun haji secara sempurna agar bisa meraih predikat haji mabrur.
Para JCH Malut juga diminta agar tidak melakukan perbuatan tercela, seperti marah-marah dan mengeluarkan kata-kata tak senonoh, karena perbuatan seperti itu akan mengurangi pahala Ibadah Haji.
Khusus kepada para petugas haji dari Malut diminta melaksanakan tugasnya secara baik, khususnya dalam membimbing para jamaah untuk melaksanakan semua rukun haji, termasuk dalam menangani setiap jamaah yang sakit.
Kepala Kantor Kementerian Agama Malut Abdul Rahman Karie melaporkan, kuota haji Malut tahun 2011 sebanyak 1.065 orang, namun kemudian ada penambahan kuota sebanyak 92 orang sehingga total kuota haji untuk Malut tahun ini menjadi 1.157 orang, di luar petugas haji sebanyak 15 orang.
Dari kuota 1.157 orang tersebut, yang berangkat ke Tanah Suci hanya 1.152 orang karena lima lainnya batal karena meninggal dan ada dua orang terlambat membayar biaya perjalanan ibadah haji (BPIH).
"Para JCH Malut berangkat dari Ternate ke bandara embarkasi Makassar menggunakan pesawat Sriwiyaja Air. Perusahan itu menggunakan tiga pesawat jenis boeing untuk mengangkut para CJH malut ke bandara embarkasi haji Makassar," katanya.
Pengangkutan JCH Malut dari Ternate ke bandara embarkasi haji Makassar akan dilakukan dalam tiga kali penerbangan sehari yakni pukul 07.30 WIT, 09.00 WIT dan jam 14.00 WIT, sehingga jamaah Malut tiba di asrama haji Sudiang Makassar sebelum malam hari.
Daftar tunggu
Minat masyarakat Malut untuk menunaikan ibadah haji dari tahun ke tahun terus meningkat dan itu terbukti dari banyaknya warga yang masuk dalam daftar tunggu di Kantor Kementerian Agama Malut.
Jumlah daftar tunggu JCH Malut hingga 4 Oktober 2011 tercatat 3.500 orang dan dipastikan akan terus bertambah karena hampir setiap hari ada warga yang mendaftar untuk menunaikan ibadah haji.
"Kalau mengacu dari jumlah kuota CJH Malut tahun ini sebanyak 1.065 orang maka dibutuhkan waktu empat tahun untuk memberangkatkan seluruh CJH yang masuk dalam daftar tunggu tersebut," kata Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Haji Kantor Kementerian Agama Malut, Nasruddin Ali.
Kantor Kementerian Agama Malut bersama Pemprov Malut dan DPRD setempat telah mengajukan permohonan penambahan kuota ke Kementerian Agama RI agar CJH yang masuk dalam daftar tunggu tersebut bisa secepatnya diberangkatkan ke tanah suci.
Namun sejauh ini belum mendapatkan jawaban dari Kementerian Agama RI, karena selain kuota haji Indonesia di tanah suci terbatas, juga banyak provinsi lain di Indonesia yang mengajukan permohonan serupa ke Kementerian Agama RI.
Gubernur Malut Thaib Armayin sebelumnya mengatakan, semakin banyaknya minat masyarakat Malut ingin menunaikan ibadah haji ke tanah suci menjadi salah indikator bahwa tingkat kesadaran masyarakat muslim di daerahnya untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima semakin tinggi.
Selain itu, juga menjadi indikator bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat daerah ini semakin membaik, karena untuk menunaikan ibadah haji membutuhkan biaya yang cukup besar.
Untuk wilayah Malut, biaya haji tahun ini mencapai Rp30 juta lebih.
Pemprov Malut akan terus memberikan dukungan kepada masyarakat malut yang menunaikan ibadah haji ke tanah suci, di antaranya memberikan subsidi biaya embarkasi haji dari Ternate ke bandara embarkasi haji Makassar.
Pemprov Malut tahun ini memberikan subsidi sebesar Rp1 juta rupiah untuk biaya embarkasi haji kepada setiap jamah Malut. Pemkab/ Pemkot di Malut juga memberikan bantuan serupa sebesar Rp1,25 juta.
Adanya subsidi biaya embarkasi haji dari Pemprov Malut dan pemkab/pemkot tersebut, maka setiap CJH Malut hanya membayar Rp3,5 juta dari total biaya embarkasi haji sebesar Rp5,75 juta. Musim haji tahun lalu, pemprov dan pemkab/pemkot di Malut juga memberikan subsidi sebesar itu.
"Pemprov Malut memprogramkan Bandara Babullah Ternate bisa menjadi bandara embarkasi haji, sehingga CJH dari daerah ini tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk embarkasi haji. Program ini sudah dikomunikasikan kepada Kementerian Agama RI," kata Gubernur Thaib Armaiyn.
Pemprov Malut saat ini tengah mengupayakan penyelesaian pembangunan asrama haji di Ternate sehingga para CJH dari kabupaten/ kota lainnya di malut tidak perlu lagi menginap di hotel saat menunggu pemberangkatan ke bandara embarkasi haji Makassar. (Ant)