Kendari (ANTARA News) - Distribusi sejumlah barang kebutuhan pokok di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara masih tergolong cukup lancar dan aman hingga menjelang Idul Fitri 1432 hijriah.
Pasoakan kebutuhan pokok (sembako) di Kota Kendari masih aman dan terkendali, sehingga masyarakat tidak perlu cemas dalam memperoleh barang-barang kebutuhan pokok di pasaran, kata Kasubdin Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra, Sahibo, di Kendari, Senin.
Menurut dia, kendati tidak terjadi gejolak, namun Deperindag Sultra terus menurunkan tim pemantau dan pengawasan harga-harga tiap hari ke pasar-pasar tradisional maupun pasar induk.
Hal ini dilakukan, dalam rangka mengantisipasi gejolak harga, agar masyarakat tidak terkendala dalam memenuhi kebutuhan pokok.
"Semua stok kebutuhan barang-barang pokok tersebut tersedia," katanya seraya menambahkan, meski ada kenaikan harga maupun yang turun hanya berkisar antara Rp500 hingga Rp1.000 atau masih dalam batas wajar.
Apalagi saat ini, masyarakat lebih terbantu dalam memperoleh barang-barang kebutuhan pokok mereka dengan digelarnya Operasi Pasar Murah (OPM) baik yang dilakukan pemerintah Kota Kendari maupun yang sedang dilakukan Pemprov Sultra.
Keterangan dari Pemkot Kendari, kegiatan pasar murah yang sudah berlangsung beberapa hari itu sangat membantu masyarakat terutama dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Kabag Humas Pemkot Kendari, Trikora Irianto mengatakan, kegiatan pasar murah di Kota Kendari dilakukan di 10 Kecamatan se Kota Kendari, yang berlangsung hingga menjelang hari lebaran.
Hasil pantauan di Pasar Mandonga, pasar Sentral Kota Lama menunjukkan harga beberapa kebutuhan pokok masih relatif stabil.
Ia mencontohkan, harga gula pasir dari berbagai jenis masih berkisar antara Rp9.500 untuk kualitas berwarna dan Rp11.000 ke atas untuk gula pasir dalam keamasan (warna kristal).
Begitu pula dengan harga beras dari berbagai jenis juga masih berkisar antara Rp6.000-Rp6.500 per kilogram tergantung pada jenis dan kualitas berasnya.
Sementara harga telur ayam kini mulai merangkak naik rata-rata Rp2.000-Rp3000 per rak, dari Rp32.000 menjadi Rp34.500 per rak (30 butir).
(Ant).