Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara menyerahkan bantalan bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga terdampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) kepada 2.030 keluarga penerima manfaat (KPM).

Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse di Baubau, Kamis mengatakan bansos yang diberikan tidak hanya bagi warga terdampak kenaikan BBM, tetapi juga bagi pelaku usaha ekonomi produktif, lembaga karang taruna, jasa transportasi tukang ojek, tuna sosial, serta korban tindak kekerasan dan korban perdagangan orang.

"Bantuan ini ada dua sumber, pertama yang sudah ada di Dinas Sosial dan kedua tindak lanjut dari keinginan pemerintah pusat menugaskan Pemda memberikan bantuan sebagai bentuk penyelesaian masalah sosial akibat kenaikan BBM yang terdampak seperti nelayan dan jasa transportasi seperti tukang ojek," katanya.

Pemerintah Kota Baubau menyerahkan bantalan BLT subsidi BBM kepada 2.030 KPM dengan nilai sebesar Rp450 ribu untuk tiga bulan yakni Oktober hingga Desember 2022.

Pemkot Baubau juga menyerahkan bantuan modal usaha ekonomi produktif dalam bentuk barang bagi kelompok usaha bersama (KUBE) keluarga miskin sebanyak lima kelompok yakni usaha ekonomi produktif jasa konveksi KUBE Bukit Selamat Kadolokatapi berupa mesin jahit dua unit; usaha perbengkelan KUBE Kalamea Kaisabu Baru berupa kompresor dan kunci set tiga unit.

Selanjutnya usaha kuliner KUBE Maradadi Lowulowu berupa peralatan kuliner empat unit, usaha tenunan KUBE Manuru Bone-bone berupa peralatan tenun satu unit, usaha jasa cukur KUBE Almunaja Kadolo berupa peralatan barber tiga unit.

Selain itu bansos kepada karang taruna sebanyak lima karang taruna dan bansos dasar bagi tuna sosial korban tindak kekerasan dan korban perdagangan orang sebanyak 50 penerima.

Wali Kota Baubau menyerahkan secara simbolis bantalan sosial di rumah jabatan sedangkan untuk distribusi selanjutnya akan dilaksanakan di Dinas Sosial setempat

Menurutnya penyerahan bantuan merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam membantu perekonomian masyarakat dengan harapan para penerima dapat memanfaatkannya dengan baik.

Ia mengaku jika para penerima manfaat belum memiliki keterampilan dalam pengoperasian bantuan yang diberikan seperti mesin jahit dan kompresor, pihaknya siap memberikan pelatihan.

"Jadi jangan dijual-jual kalau dapat bantuan seperti itu lebih bagus di pakai untuk bisa berusaha meningkatkan pendapatan keluarga," kata Ahmad.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024