Kendari (ANTARA) - Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari dan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari membangun kerja sama dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa sehingga memiliki kesempatan kerja, baik di dunia usaha atau industri maupun berwirausaha.

Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu di Kendari, Senin, mengatakan salah satu bentuk kerja sama itu dengan dibukanya empat paket pelatihan sertifikasi mahasiswa Program Pendidikan Vokasi UHO Kendari dengan pihaknya yaitu program otomasi PLC, program operator basic office, program juru gambar arsitektur, dan program juru ukur (surveyor).

"Pelatihan dilakukan selama lima hari, diikuti 112 mahasiswa. Setelah mengikuti pelatihan, setiap mahasiswa akan mendapatkan dua sertifikat yaitu sertifikat yang dikeluarkan BLK Kendari dan sertifikat yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)," katanya dalam rilis Humas BLK Kendari, Sulawesi Tenggara.

Ia menjelaskan sertifikat yang dikeluarkan BLK Kendari adalah sertifikat sebagai bukti bahwa mahasiswa telah mengikuti pelatihan di BLK Kendari, sedangkan sertifikat yang dikeluarkan BNSP sebagai bukti mahasiswa telah menjalani uji kompetensi dari asesor atau penguji yang dihadirkan dari luar BLK Kendari dan hasilnya dinyatakan kompeten.

“Pengujinya kita undang dari BLK lain bukan dari BLK Kendari, seperti BLK Makassar atau BLK UPTD Kolaka, Konawe Selatan dan BLK lainnya. Hal itu untuk menunjukkan, independensi hasil uji kompetensi,” kata mantan Kepala Bagian Rumah Tangga Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia itu.

Terkait dengan waktu pelatihan, lanjut Polondu, hal itu berbeda dari Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) yang biasa dilakukan BLK Kendari, sebab pelatihan ini hanya untuk menyegarkan para mahasiswa yang telah menjalani Program Pendidikan Vokasi di kampusnya, agar ketika dilakukan uji kompetensi para peserta pelatihan bisa lulus.

“Insyaallah dengan modal ini, para peserta adik-adik mahasiswa bisa berhasil ketika lulus nanti, memadukan ilmu pengetahuan dari pendidikan formal dan dari pelatihan ini akan menjadi nilai tambah tersendiri, sekaligus menjadi pembeda dari yang lain,” tuturnya.

Dia berharap, para peserta bersungguh-sungguh untuk mengikuti semua proses pelatihan, meski waktunya hanya lima hari dan kerja sama itu bisa terus berlanjut karena program ini baik untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja dan meminimalisasi angka pengangguran.

Rektor UHO Kendari Prof Dr Muhammad Zamrun Firihu mengatakan persoalan tenaga kerja memang perlu adanya keterlibatan semua pihak.

“Program ini sejalan dengan program pemerintah yang menjadikan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar. Pada program ini, mahasiswa diberikan kesempatan selama dua tahun keluar dari kampus untuk menimba ilmu, sehingga mahasiswa bisa tahu dengan dunia luar,” tuturnya.

Ia menjelaskan pelatihan yang terselenggara hari ini merupakan bagian untuk memberikan keterampilan kepada mahasiswa karena saat ini memiliki ilmu saja tidak cukup, namun perlu keterampilan dan bukti akan hal itu.

“Insyaallah, pelatihan ini sangat berguna dan kami berharap bisa terus berlanjut, kalau perlu dalam setahun jangan hanya sekali,” tandasnya.

Zamrun berharap pihaknya bisa melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk memajukan Sultra.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sultra La Ode Muhammad Ali Haswandi mengatakan bahwa kompetensi penting bagi angkatan kerja, pasalnya kompetensi menentukan kesejahteraan angkatan kerja, termasuk keselamatan dan kesehatan angkatan kerja.

“Pemenuhan angkatan kerja kita di Sultra sangat bergantung juga pada kompetensi. Untuk itu, menyiapkan angkatan kerja yang merupakan lulusan sarjana kemudian dibekali keterampilan akan sangat membantu dalam pemenuhan hal tersebut,” kata dia.

Baca juga: BLK Kendari sebut pembangunan Balai Besar senilai Rp6 miliar
Baca juga: Menaker meminta perusahaan tambang di Sultra sediakan pusat pelatihan
 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024