Kendari (ANTARA) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), memastikan bahwa cadangan beras jenis premiun di gudang setempat masih bisa terpenuhi hingga Januari 2022 mendatang.

Kepala Bulog Baubau, Ardiansyah di Baubau Selasa, mengungkapkan,  stok beras medium saat ini masih tersedia sebanyak 570 ton, sedang gula pasir sebanyak 8 ton. Keduanya diklaim mencukupi kebutuhan masyarakat di empat daerah wilayah kerja Bulog Baubau, Buton, Buton Selatan dan Buton Tengah.

Sedangkan beras komersil kemasan 10 kilogram dan 25 kilogram masih ada 11 ton dijual  dengan harga Rp10.500 per kilogram. Lain halnya gula pasir masih stabil Rp12.500 per kilogram. Seluruhnya dipasarkan di Kantor Bulog Baubau dan mitra kerja lainnya seperti RPK.

Ardiansyah mengatakan, kecuali minyak goreng dan tepung terigu, hingga saat ini masih mengalami kekosongan stok, sehingga memicu kenaikan harga. Sehingga yang tersedia untuk kegiatan stabilisasi harga dan cadangan pemerintah hanya gula pasir dan beras.

"Akibat kekurangan stok minyak goreng, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Baubau mencatat ada kenaikan mencapai 8-9 persen, atau terjadi kenaikan Rp4.000 hingga Rp5.000 dalam ukuran setiap kilogramnya," ujarnya.

Untuk itu,  pengadaan minyak goreng ke depan akan disesuaikan dengan permintaan warga dan permintaan pemerintah untuk kegiatan pasar murah.

Khusus tepung terigu dipastikan akan masuk ke gudang Bulog paling cepat pekan depan atau awal Desember 2021 sebanyak 4 ton atau 4.000 kilogram.

Mengenai kekurangan minyak goreng,  Bulog Baubau tidak lagi menunggu stok pangan dari kantor Bulog Provinsi, namun telah  bekerja sama beberapa distributor dari luar daerah dengan kualitas terjamin dan harga terjangkau. 
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024