Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca saat pelaksanaan shalat Idul Fitri 1442 Hijriah pada Kamis (13/5) 2021 di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) pada umumnya cerah berawan.

"Untuk tanggal 13 Mei hari Kamis pada umumnya pagi hari cuaca di Sulawesi Tenggara cerah berawan," kata Forecaster (prakirawan) BMKG Maritim Kendari Gabriella Larasati melalui keterangan tertulis yang diterima di Kendari, Rabu malam.

Meskipun demikian, ia menyampaikan bahwa potensi hujan sedang hingga lebat pada Kamis (13/5) dapat terjadi pada siang hingga dini hari.



Secara umum, lanjutnya, wilayah Sulawesi Tenggara saat ini sedang berada di musim hujan. Namun, BMKG memprediksi bahwa rata-rata daerah di provinsi itu pada saat pelaksanaan shalat Idul Fitri akan cerah berawan.

"Tapi, ke depannya potensi hujan itu tetap ada. Mungkin 3 atau 4 hari ke depan baru turun hujan lagi," tambah dia.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriyah atau Idul Fitri jatuh pada Kamis (13/5), setelah diputuskan dalam sidang isbat di Jakarta, Selasa.

Sementara itu, Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), telah memutuskan setiap masjid, mushalla atau ruang terbuka seperti lapangan menjadi titik lokasi pelaksanaan shalat Idul Fitri 1442 Hijriah yang akan dilaksanakan besok.

Kepala Bagian (Kabag) Kesra Pemkot Kendari Abdul Rauf saat dihubungi di Kendari mengatakan sebelum pandemi COVID-19 lokasi pelaksanaan shalat Idul Fitri ada 104 titik, namun karena pandemi, shalat Id dipusatkan di semua masjid termasuk lapangan terbuka di kota itu.

"Kita sudah rapat dengan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam) MUI, tahun ini pemerintah memberi kelonggaran untuk memanfaatkan seluruh masjid yang ada di Kota Kendari kurang lebih 600 unit," kata dia.

Pemerintah setempat juga memberi ruang kepada pengurus masjid jika memungkinkan untuk membuka tempat shalat Idul Fitri di lapangan terbuka dipersilahkan dengan berkoordinasi ke lurah, camat serta Babinsa atau Bhabinkamtibmas.

"Dengan catatan pelaksanaan shalat Id di lapangan juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujar Abdul Rauf.

Ia menuturkan kebijakan tersebut diambil guna mencegah adanya kerumunan. Oleh karena itu, semua masjid bisa digunakan untuk pelaksanaan shalat Id.
 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024