Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Menaker) sepakat mengembangkan dan meningkatkan status Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari menjadi Balai Besar Pelatihan Vokasi Internasional (BBPVI) Sultra.

Dikutip dari rilis BLK Kendari, Jumat, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan Era High-tech Industry mendekat dengan cepat sehingga SDM harus dipersiapkan agar memiliki daya saing dan berkompetensi internasional. SDM yang unggul dan memiliki kompetensi tinggi akan mendorong masifitas ekonomi masyarakat dan daerah.

Gubernur Ali Mazi menyatakan dukungan penuh pada program Kemnaker RI terkait peningkatan sumber daya manusia melalui skema transfer of knowledge (alih pengetahuan) yang selama ini diperjuangkan Menteri Ida Fauziyah melalui kementerian yang dipimpinnya.

Perubahan status dan peningkatan kelas BLK Kendari menjadi Balai Besar Pelatihan Vokasi Internasional dipandang penting untuk mempersiapkan SDM Sulawesi Tenggara dan Kawasan Timur Indonesia menghadapi era industri teknologi tinggi yang sedang dipersiapkan dan akan segara diberlakukan.

Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Ali memulai kunjungan kerja resminya ke sejumlah kementerian dan lembaga di Jakarta. Kamis (18/2), Gubernur Ali Mazi memulai kunjungannya ke Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan bertemu langsung dengan Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah.

Menurut Ali Mazi, bahwa Indonesia sedang memulai era high-tech industry, dengan proses masuknya sejumlah perusahaan teknologi tinggi berskala industri, seperti Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) asal Tiongkok, LG Energy Solution (Korea Selatan), Panasonic (Jepang), hingga Tesla (perusahaan mobil listrik ternama asal Amerika Serikat).

"Pendekatan itu sengaja dilakukan untuk mewujudkan industri kendaraan listrik terintegrasi dari hulu hingga hilir. Tidak hanya menjadi konsumen, Indonesia juga menjadi produsen baterai lithium terbesar, sekaligus produsen kendaraan listrik dunia," tutur Ali Mazi.

Menurut Gubernur Ali Mazi dan Menteri Ida Fauziyah, Indonesia tidak boleh menunggu masa tersebut datang, namun justru harus segera bersiap dengan membangun zona pelatihan tenaga kerja berskala besar yang mampu diserap industri berteknologi tinggi tersebut.

Pemerintah Sultra segera merespon kepentingan tersebut dengan menyiapkan lahan dan menghibahkan tanah milik Pemprov kepada Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk menjadi lahan Pembangunan Balai Besar Pelatihan Vokasi Internasional (BBPVI) Sulawesi Tenggara seluas 4,5 hektar di dalam Kota Kendari yang terletak di Jalan D.I. Panjaitan Nomor 222 Kendari dan berbatasan langsung dengan lokasi BLK Kendari saat ini. 

Menurut Gubernur Ali Mazi, dengan dukungan program yang luar biasa dari Menteri Ida Fauziyah, maka perlunya peningkatan kapasitas BLK Kendari yang tidak hanya bertaraf regional, namun juga selevel nasional bahkan internasional.

Lahan yang dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk pembangunan BBPVI Sulawesi Tenggara tersebut berada di tengah Kota Kendari dan berhadapan langsung dengan Mapolresta Kendari. Selain strategis, juga memiliki tingkat keamanan maksimal.

Menteri Ida Fauziyah mengatakan transformasi BLK dilakukan secara terstruktur dan masif dari segi kelembagaan, persepsi, substansi pelatihan, serta sarana dan fasilitas, agar memberikan dampak yang signifikan bagi ketenagakerjaan nasional.

Ia menyampaikan, transformasi BLK dari segi kelembagaan meliputi setiap provinsi minimal memiliki satu BKK Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) untuk penyiapan kompetensi instruktur serta tenaga pelatihan pemerintah dan swasta pada Lembaga Pelatihan Kerja, khususnya dalam pengembangan kurikulum dan metode pelatihan berbasis online; dan integrasi proses pelatihan dan penempatan.

"Saya senang sekali, sebagai menteri, saya gembira jika ada kepala pemerintahan di daerah, seperti Pak Gubernur Ali Mazi yang memiliki awareness yang luar biasa, juga high commitment dan political will bagi pembangunan ketenagakerjaan. Itulah yang kami tunggu dan ini sangat menggembirakan dan membanggakan," kata Menteri Ida Fauziyah.
 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024