Baubau (ANTARA) - Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada 10 kepala keluarga (kk) korban tanah longsor di Kelurahan Katobengke Kecamatan Betoambari, Jumat. 

Bantuan yang diserahkan langsung Wali Kota Baubau AS Tamrin bersama Ketua DPRD, Zahari, juga turut hadir Kadis Sosial Baubau Abdul Rajab, Kepala Pelaksanana BPBD La Ode Muslimin Hibali, Kadis PUPR Baubau Andi Hamzah, Kasat Pol PP Hanaruddin, Camat Betoambari La wajo, dan Lurah Katobengke Irsyad. 

Wali Kota AS Tamrin mengatakan, penyaluran bantuan untuk korban tanah longsor itu sebagai langkah awal tanggap darurat atas musibah yang dialami saudara-saudara meski jumlahnya tidak begitu besar. 

"Kunjungan kami pada hari ini selain memberikan suatu kesan kepedulian pemerintah, juga sepenuhnya kami ingin menyaksikan kondisinya. Memang ini tidak dinilai dari besarnya, tapi minimal wujud perhatian pemerintah," ujarnya. 

Namun dari kejadian itu, kata wali kota, hal yang paling penting dan sangat disyukuri tidak ada korban jiwa atas bencana tanah longsor yang terjadi pada Rabu (13/1) dini hari itu. 

"Kita harus sabar menerima cobaan ini. Tapi jangan juga kita terlena seolah-seolah kita sudah lolos. Marilah juga kita berdoa semoga kita terhindar dari adanya bencana-bencana yang berkepanjangan. Mungkin hanya semacam signal peringatan supaya kita berhati-hati, baik itu perlakuan kita kepada alam maupun kepada sesama," ujarnya. 

Wali Kota Baubau dua periode ini juga mengatakan, setelah meninjau ia meminta Dinas PUPR dan Balitbang untuk melakukan penelitian secara ilmiah, karena kejadian tanah longsor itu tidak bisa dikira-kira bahwa seperti begini. "Harus dilakukan penelitian secara jenius dan komperhensif untuk bagaimana menanggulanginya," imbuhnya. Wali Kota Baubau, AS Tamrin ( ketiga kiri) bersama Ketua DPRD Baubau, Zahari (keempat kanan), serta sejumlah kepala OPD Pemkot daerah itu, meninjau lokasi tanah longsor di Kelurahan Katobengke, Kecamatan Betoambari, Jumat. (foto Antara/Yusran)

Sementara, Ketua DPRD Baubau Zahari mengatakan musibah yang menimpa warga tersebut merupakan ujian yang tentu semuanya tidak menginginkannya terjadi. 

"Kalau misalnya Tuhan sudah menghendaki walaupun seperti apa harus tetap kita terima. Dan ini adalah ujian, mudah-mudahan dengan bencana ini semua musibah sudah ada disitu (semua musibah yang datang semua pergi bersama bencana itu)," ujarnya. 

Namun dari bencana itu, kata Ketua Partai Golkar Baubau ini, yang paling disyukuri tidak ada korban jiwa.

"Kalau misalnya dari kejadian ada barang dan rugi, tapi yang penting kita masih sehat, masih kuat. Kita ikhlaskan semua, Tuhan tidak pernah memberikan kita cobaan diluar dari kemampuan hambanya," ucapnya. 

Ditempat yang sama, Kadis Sosial Abdul Rajab menuturkan, bantuan yang disalurkan kepada 10 kepala keluarga 42 jiwa itu bukan dampak COVID-19 atau pun bantuan sosial tunai (BST), tapi warga terkena dampak longsor. 

"Ini namanya bantuan tanggap darurat. Ini pak wali hadir sebagai wujud perhatian dan kepedulian pemerintah. Karena setelah saya melapor beliau langsung merespon cepat untuk menyalurkan bantuan tanggap darurat ini," ujarnya. 

Dia menyebutkan, bantuan yang diberikan kepada masing-masing kepala keluarga itu dikemas dalam satu paket berisi beras 1 karung ukuran 25kg, 1 rak telur, 1 dus mi instan, 1 paket selimut dan terpal.  

"Harapan kami ini jangan dilihat besar kecilnya, tapi dilihat momen ketika terjadi bencana pemerintah peduli. Jangan sampai ada lagi (bilang) pemerintah tidur, diam. Oleh karena itu, setelah kita peninjauan lokasi dan rapat dengan Pak Sekda kemarin, hari ini kita eksekusi dengan bantuan." ujarnya. 

Sedangkan dari BPBD, bantuan yang disalurkan berupa pakaian perlengkapan-perlengkapan kebutuhan anak-anak, alat bermain anak-anak, dan kelengkapan dapur. "Kita belum ada makanan siap saji, kecuali dari Dinsos ada tanggap daruratnya untuk dua minggu," tambah Kepala BPBD La Ode Muslimin Hibali. 

Para korban dampak longsor saat ini tinggal dirumah keluarga mereka masing-masing.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024