Kendari (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari bersinergi guna mencegah peredaran gelap narkoba di wilayah itu.

Kepala BNNP Sultra Kombes Pol. Ghiri Prawijaya di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional dengan melakukan penyuluhan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di semua pemangku kepentingan, termasuk di Basarnas Kendari.

"Kami tindak lanjuti Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2018 bahwa bukan hanya BNN, melainkan semua pemangku kepentingan di wilayah Sulawesi Tenggara untuk saling bersinergi dalam memberantas peredaran gelap narkoba," katanya usai memberi penyuluhan P4GN di Basarnas Kendari.

Ia berharap Basarnas yang sering terjun dan bersentuhan langsung dengan masyarakat saat memberikan pertolongan juga dapat mengampanyekan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.

"Basarnas yang memiliki popularitas dan tingkat kepahlawanan serta sebagai penyelamat diharapkan juga mampu mengampanyekan tentang bahaya narkoba. Jadi, bukan BNN saja, melainkan semua pihak agar sama-sama mengedukasi masyarakat bahwa penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya," katanya menandaskan. Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi saat registrasi untuk melaksanakan tes urine yang diikuti oleh seluruh jajarannya, Jumat (7-2-2020). ANTARA/Harianto

Sementara itu, Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi mengatakan bahwa pihaknya siap meneruskan Inpres Nomor 6 Tahun 2018 tantang P4GN kepada jajaran Basarnas, mulai dari pusat sampai daerah.

"Termasuk Kantor Basarnas Kendari ini untuk melaksanakan penyuluhan, juga tes urine kepada seluruh pegawai dan karyawan dalam rangka P4GN," katanya.

Pada kesempatan itu, dia mengimbau seluruh jajarannya, baik yang ada di Kendari maupun di pos-pos, seperti Wakatobi, Baubau, dan Kolaka, serta Konawe Utara dan Sorowako agar tidak bersentuhan dengan barang haram tersebut.

"Kami sangat menekankan kepada seluruh jajaran Basarnas Kendari untuk menjauhi narkoba baik bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat," ujarnya.

Untuk diketahui, penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba tersebut dirangkaikan dengan tes urine kepada 115 personel Basarnas Kendari yang diawali oleh Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi serta jajaranya. Dari hasil pemeriksaan semua dinyatakan negatif.  

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024