Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Kesehatan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengimbau seluruh masyarakat di daerah itu untuk tidak terlalu panik dan khawatir berlebihan dengan adanya kejadian difteri, beberapa waktu lalu.

"Waspada itu kita tetap menjaga diri, terutama bayi-bayi kita itu harus kita hayo-hayo semua harus datang ke posyandu. Karena penyakit difteri itu sebenarnya dapat dicegah dengan pemberian imunisasi dasar lengkap," kata Kadis Kesehatan Baubau dr Edy Natsir melalui pesan WhatsApp yang diterima di Kendari, Minggu.

Ia mengatakan pemberian imunisasi kepada bayi sangat wajib karena di dalamnya ada DPT (difetri, pertusis, tetanus), Campak, Polio, BCG, Hepatitis, dan semuanya itu digratiskan pemerintah, sehingga sangat disayangkan bila ada orang tua tidak membawa bayinya ke posyandu terdekat.

Terkait dengan surat edaran Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sultra, dirinya mengatakan hal itu untuk mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu waspada. Namun kewaspadaan ini sesungguhnya ditunjukan kepada para orang tua yang memiliki bayi dan balita untuk tidak mengabaikan pemberian imunisasi secara lengkap.

Sebab, menurut dr Edy, virus difteri itu sesungguhnya dapat dicegah dengan pemenuhan imunisasi dasar lengkap terhadap anak bayi dan balita.

Terkait maraknya masyarakat yang menggunakan masker ketika keluar rumah pascameninggalnya pasien yang di duga karena virus difteri di RS Palagimata Kota Baubau, beberapa waktu lalu, Edy Natsir mengatakan hal itu merupakan salah satu bentuk pencegahan, namun tidak usah terlalu berlebihan.

"Memang ada juga yang menyarankan memakai masker, saya kira itu merupakan salah satu kewaspadaan. Baiklah kita menganjurkan itu, tetapi tidak harus kita bilang harus pakai masker dan juga panik apa lagi kita yang jauh dari RS," katanya.

Edy Natsir juga mengimbau masyarakat yang merasa pernah terpapar dengan korban terduga difteri beberapa waktu lalu, namun belum divaksin agar dapat menghubungi dinas kesehatan setempat untuk segera dilakukan vaksinasi.



 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024