Baubau (Antara Sultra) - Gerakan Pemuda tani Indonesia (Gempita) Kota Baubau, mengungkapkan, berdasarkan pendataan bersama petani disebutkan bahwa ada seluas 579 hektare lahan tidur sudah diverifikasi dinas pertanian yang berpotensi ditanami jagung hibrida.

"Saat ini, para petani di Kota Baubau masih terkendala alat pertanian untuk mengelola lahan tidur dalam mengembangkan komoditi tanaman jagung hibrida," kata Ketua Gempita Kota Baubau, Fajaruddin di Baubau, Selasa.

Ia mengatakan, minimnya alat pertanian seperti traktor roda empat menjadi kendala yang dihadapi para petani melakukan pembersihan lahan untuk kemudian proses penanaman.

Fajaruddin mengatakan, rencananya pada Mei 2017 akan dilakukan penanaman perdana benih jagung hibrida, sebagai upaya mendukung program Kementrian Pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan khususnya komoditas jagung dengan memanfaatkan lahan tidur.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kota Baubau, Dedi Hasdianto mengakui untuk pengolahan lahan memang membutuhkan waktu dan harus didukung alat dan mesin pertanian.

"Untuk ketersedian traktor roda empat yang kami miliki baru sebanyak tiga unit dalam mendukung percepatan pengelohan lahan pertanian," ujaranya.

Dedi Hasdianto menambahkan, kendati dengan keterbatasan alat pertanian yang dimiliki, pihaknya siap membantu para petani untuk mengejar target penanaman yang rencananya dilakukan Mei 2017.

Pewarta : Yusra
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024