Kendari (Antara News) - Wali Kota Kendari Asrun meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi terhadap hal-hal yang belum tentu benar terkait pemilihan kepala daerah serentak Februari 2017.
"Saya minta dan imbau masyarakat terkait semakin dekatnya pilkada ini, untuk tidak mudah terprovokasi dan selalu menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungannya masing-masing," kata Asrun saat membuka Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pembangunan Kota kendari yang dipusatkan di Kantor Kecamatan Baruga, Rabu.
Wali kota Kendari dua periode itu juga meminta masyarakat untuk berikhlas hati dan siap menerima siapapun pemimpin yang akan terpilih nantinya. Dari tiga pasangan bakal calon itu semua merupakan putra terbaik Sultra khususnya Kota Kendari.
"Jangan sampai nanti sudah ada walikota terpilih, tapi kita tidak menerimanya dan membuat kerusuhan. Artinya kita harus bisa menerima siapapun yang terpilih. Karena semua kandidat niatnya pasti untuk kemajuan Kota Kendari," katanya.
Rapat koordinasi dan evaluasi pembangunan yang dihadiri para ketua RT/RW se-Kecamatan Baruga yang jumlahnya 107 di luar ketua BKM dan tokoh masyarakat itu, berlangsung selama dua jam lebih.
Wali kota memaparkan keberhasilan yang sudah dicapai selama menjadi wali kota bersama wakilnya, H Musaddar Mappasomba telah dinikmati masyarakat.
"Saya tidak pungkiri juga bahwa, keberhasilan yang masyarakat nilai itu, tentu masih ada kekurangan. Artinya pembangunan fisik yang belum terealisasi sesuai yang diinginkan masyarakat, terutama jalan-jalan atau lorong-lorong yang belum teraspal," ujarnya.
Namun demikian, kata Asrun yang akan mengakhiri masa jabatannya pada September 2016, dengan sisa masa jabatan kurang dari satu tahun itu, tentu usulan yang disampaikan warga pada tingkatan musrenbang kota akan menjadi perhatian sebelum akhir masa jabatannya.
Di lain pihak, Asrun juga berpesan kepada masyarakat Kendari untuk tidak yang terpancing isu-isu menyangkut SARA yang terkadang bila menjelang pesta demokrasi, ada saja pihak yang selalu mengaitkan dengan kepentingan politik.
"Saya katakan bahwa di Kota Kendari tidak ada Suku Tolaki, Suku Muna, Suku Buton dan Suku Bugis-Makassar. Yang ada adalah siapa yang tinggal di Kendari adalah itulah warga Kota Kendari," ujarnya.
Pilkada di Sultra akan diikuti enam kabupaten dan satu kota, yakni Kota kendari, Kabupaten Bombana, Kolaka Utara, Muna Barat, Buton, Buton Selatan dan Buton Tengah.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024