Kendari (Antara News) - Ketua Majelis Besar Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Prof Dr La Ode Masihu Kamaludin mengatakan, Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI masih tetap konsisten mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Sejak awal kelahiran HMI hingga sekarang masih tetap konsisten mempertahankan keutuhan NKRI," katanya saat memberi sambutan pada Milad ke-50 tahun KAHMI di Kendari, Senin malam.
Menurut dia, selain HMI, lembaga negara yang juga tetap konsisten mempertahakan keutuhan NKRI adalah Tentara Nasional Indonesia atau TNI.
Bagi TNI dan HMI kata dia, keutuhan NKRI adalah harga mati yang tidak boleh tawar menawar. "Siapa pun dan dari mana pun asalnya yang coba-coba merongrong ketutuhan NKRI, maka TNI dan HMI harus tampil digaris depan untuk melawannya," katanya.
Ia mengatakan, dalam pengkaderan HMI, ada tiga hal pokok yang menjadi tujuan utamanya. Ketiga tujuan utama tersebut yakni, meningkatkan wawasan dan kecerdasan generasi muda berlandaskan Islam, melakukan pembinaan mental dan mendorong kreativitas anak-anak bangsa untuk meciptakan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
"Kreativitas apa pun yang dihasilkan, haruslah membawa manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia," katanya.
Pada peringatan milad ke-50 bertajuk `Merajut HMI dan KAHMI untuk Masa Depan Indonesia" itu turut dihadiri sejumlah tokoh alumni HMI di Sultra.
Mereka antara lain, Abdul Rahman Saleh (Ketua DPRD Sultra), Abdul Kadir (mantan Ketua KPU Sultra), Eka Suaib (mantan anggota KPU Sultra) dan Hugua (mantan Bupati Wakatobi).
"Sejak awal kelahiran HMI hingga sekarang masih tetap konsisten mempertahankan keutuhan NKRI," katanya saat memberi sambutan pada Milad ke-50 tahun KAHMI di Kendari, Senin malam.
Menurut dia, selain HMI, lembaga negara yang juga tetap konsisten mempertahakan keutuhan NKRI adalah Tentara Nasional Indonesia atau TNI.
Bagi TNI dan HMI kata dia, keutuhan NKRI adalah harga mati yang tidak boleh tawar menawar. "Siapa pun dan dari mana pun asalnya yang coba-coba merongrong ketutuhan NKRI, maka TNI dan HMI harus tampil digaris depan untuk melawannya," katanya.
Ia mengatakan, dalam pengkaderan HMI, ada tiga hal pokok yang menjadi tujuan utamanya. Ketiga tujuan utama tersebut yakni, meningkatkan wawasan dan kecerdasan generasi muda berlandaskan Islam, melakukan pembinaan mental dan mendorong kreativitas anak-anak bangsa untuk meciptakan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
"Kreativitas apa pun yang dihasilkan, haruslah membawa manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia," katanya.
Pada peringatan milad ke-50 bertajuk `Merajut HMI dan KAHMI untuk Masa Depan Indonesia" itu turut dihadiri sejumlah tokoh alumni HMI di Sultra.
Mereka antara lain, Abdul Rahman Saleh (Ketua DPRD Sultra), Abdul Kadir (mantan Ketua KPU Sultra), Eka Suaib (mantan anggota KPU Sultra) dan Hugua (mantan Bupati Wakatobi).