Kendari (ANTARA News) - Komoditas rumput laut saat ini sudah menjadi komoditas primadona bagi masyarakat pesisir di provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Untuk itu, kami terus mendorong warga atau petani di daerah ini, agar terus meningkatkan produksi budi daya rumput dengan cara memperluas areal budi daya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sultra, Abdul Salam di Kendari, Sabtu.

Ia mengatakan, untuk saat ini, produksi komoditas rumput laut basah di Sultra dalam setahun mencapai 492.834 ton.

"Produksi rumput laut Sultra sebesar 492.834 ton basah tersebut, tersebar disemua kabupaten/kota di Sultra," ucap Abdul Salam.

Menurut dia, semua 12 kabupaten/kota di Sultra memiliki wilayah pesisir dan pantai, hampir semua garis pantai tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan budi daya rumput laut.

Ia mengemukakan bahwa peranan sektor kelautan dan perikanan dalam pengembangan rumput laut di Sultra masih sangat besar, hal ini menunjukan betapa pentingnya peranan sektor ini terhadap pembangunan ekonomi daerah.

"Komoditas ini sudah besar peranannya dalam menggerakan perekonomian Sultra secara umum, melalui peranan besar dari sektor kelautan dan perikanan yang terus melakukan terobosan pengembangan komoditi ini," ujarnya.

Menurut dia, permasalah yang dialami pemerintah dalam pengembangan rumput laut tersebut, adalah komoditas ini belum memberikan pendapatan yang baik bagi para pembudi daya karena rantai pemasarannya nisbi panjang.

"Untuk itu, perlu terbangun industri pengolahan dan pengembangan rumput laut di daerah ini, sehingga produk rumput laut kita dapat memiliki keistimewaan baru dan nilai penggunaan yang tinggi serta pangsa pasar yang lebih luas," ucapnya.

Akan lebih berjalan lancar lagi, katanya, bila dapat terbangun suatu kelembagaan yang memadai sebagai sentral aktivitas bisnis perikanan di Sultra. (Ant).

Pewarta : Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024