Unaaha (Antara News) - Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Saleh Lasata meminta petani di daerah itu memanfaatkan atau menanam benih padi unggul untuk meningkatkan produksi padi.
"Selama ini petani kita hanya menanam benih dengan hasil produksi empat sampai lima ton per hektare. Sementara saat ini sudah ada bibit unggul dengan hasil produksi 10 ton per hektare atau paling tidak bisa mencapai tujuh ton per hektare," kata Saleh Lasata saat menghadiri temu lapang Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) padi sawah mendukung upaya khusus (Upsus) padi di Sultra di Wawotobi, Konawe, Rabu.
Ia mengatakan, produksi padi Sultra akan berlipat ganda dari produksi saat ini hanya berkisar 657.000 ton gabah kering giling per tahun jika menggunakan benih unggul.
"Asalkan petani mau mengikuti arahan pemerintah, arahan tenaga penyuluh maka tidak sulit untuk meningkatkan hasil produksi petani di daerah menjadi dua kali lipat, cukup mengganti benih biasa menjadi benih unggul," ujar Saleh Lasata.
Ia menyebutkan, di Sultra terdapat benih unggul lokal yakni varietas mekongga, varietas konawe dan laeya yang sudah dikembangkan di sejumlah kabupaten kota.
"Selain itu banyak pula varietas unggul lain seperti inpari 15 yang bisa menghasilkan 7-8 ton per hektare, atau berbagai varietas lainnya yang bisa mencapai lebih delapan ton per hektare," katanya.
Wagub juga meminta petani agar memperhatikan pola tanam padi agar tidak melakukan penanaman secara sendiri-sendiri karena tentan terhadap serangan hama.
"Upayakan lakukan pola tanam serentak dan melakukan pola tanam yang benar sehingga Sultra bisa menjadi penyanggga produksi padi nasional," katanya.