BGN-Dinkes Sultra sosialisasi SLHS ke dapur SPPG demi keamanan MBG

Kendari (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) mensosialisasikan agar semua dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) wajib memiliki sertifikat laik higiene dan sanitasi (SLHS) untuk memastikan keamanan Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Wakil Kepala BGN Regional Sulawesi Tenggara (Sultra) Maharanny Puspaningrum saat ditemui di Kendari, Senin, menyampaikan setiap dapur SPPG MBG wajib memiliki SLHS dan itu merupakan permintaan dari Badan Gizi Nasional (BGN).

Ia menyebut BGN bersama Dinkes Sultra segera mensosialisasikan SLHS tersebut, terlebih lagi saat ini seluruh SPPG belum memiliki sertifikasi itu.

"Saat ini sedang dalam proses sosialisasi oleh Dinkes, untuk Sultra rencana hari Rabu (1/10)," kata Maharanny Puspaningrum.

Maharanny Puspaningrum menyampaikan selain sosialisi langsung kepada seluruh SPPG, BGN bersama Dinkes Sultra akan mengundang yayasan dan mitra dalam kesiapan logistik MBG.

Ia menjelaskan SLHS ini merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan Dinkes terkait dapur pangan yang telah memenuhi standar keamanan.

Hal ini demi menjaga agar makanan bergizi yang dikelola SPPG higienis dan mencegah ada keracunan saat dikonsumsi penerima manfaat MBG.

"Untuk mendapatkan sertifikat laik higienis sanitasi ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh SPPG, seperti pelatihan penjamah pangan, harus ada uji kualitas air dan bahan baku makanan," kata Maharanny Puspaningrum.

Selain itu, lanjutnya, BGN Sultra juga mewajibkan agar setiap dapur SPPG untuk lebih dulu mencoba kualitas atau kelayakan makanan sebelum didistribusikan kepada para siswa.

Bahkan, kata Maharanny Puspaningrum, beberapa pihak sekolah sudah meminta sampel lebih dulu untuk dilakukan uji organoleptik atau dicoba sebelum makanan dikonsumsi para siswa.

"Jadi, sebelum mereka memberikan ke anak-anak, mereka memakan terlebih dahulu, itu wajib dilakukan," kata Maharanny Puspaningrum.