Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumagerukka meluncurkan aplikasi Sistem Informasi dan Manajemen Data (SIMDATA). Apliukasi ini sebagai salah satu terobosan baru dalam mendukung program nasional Satu Data Indonesia.
"SIMDATA adalah solusi untuk mengatasi permasalahan klasik pengelolaan data di daerah, mulai dari data simpang siur, tidak sinkron antar OPD, hingga hilangnya data karena mutasi pegawai atau kerusakan perangkat," tegas gubernur di Kendari, Rabu.
Peluncuran yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sultra itu berlangsung di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra dan dihadiri oleh jajaran pejabat dari berbagai kabupaten/kota se Sulawesi Tenggara.
Menurut ASR sapaan Gubernur Sultra itu, peluncuran ini sekaligus menjadi langkah konkret Sultra dalam mendukung program nasional yakni satu data Indonesia, yang menekankan pentingnya keterpaduan dan akurasi data sebagai dasar pengambilan keputusan strategis di pemerintahan.
Ia menegaskan bahwa aplikasi ini bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga bentuk komitmen Pemprov dalam menghadirkan tata kelola pemerintahan yang transparan, efisien, dan berbasis data.
"Saya akan evaluasi dalam waktu satu bulan. Aplikasi ini harus benar-benar dijalankan, bukan hanya seremonial," tegasnya.
Dalam arahannya, Gubernur menyampaikan empat perintah strategis kepada seluruh OPD dan pemerintah daerah kabupaten/kota:
Pertama, gunakan teknologi informasi dalam pengumpulan dan pengelolaan data sektoral.
Kedua, lakukan input data secara berkala dan jalankan fungsi Admin pada SIMDATA secara aktif.
Dan ketiga, cegah tumpang tindih data melalui koordinasi dan penguatan peran Dinas Kominfo sebagai walidata.
ASR mengatakan sistem pengelolaan data sebelumnya kerap menemui kendala seperti simpang siur, perbedaan angka dan bahkan tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Olehnya Simdata hadir sebagai solusi untuk itu.
Di bagian lain, Andi Sumagerukka mengatakan, persoalan klasik juga kadang menjadi masalah OPD yaitu hilangnya data akibatnya kerusakan perangkat, human eror, atau terbawa oknum saat mutasi pegawai. Dengan Simdata ini diharapkan data diatasi secara sistimatis dan terjamin keamanannya.

