Kendari (ANTARA) - Penjabat (Pj.) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sultra, di ruang Pola Kantor Gubernur, Selasa.
Rakorda ini penting bagi seluruh pemangku kepentingan di Sultra untuk saling berkolaborasi dan bersinergi menyikapi dinamika tantangan di tengah situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, stabilitas harga adalah kata kuncinya.
"Saya harap Rakorda berjalan dengan baik dan lancar serta menghasilkan keputusan yang tepat dan berdampak positif bagi pengendalian inflasi di Sulawesi Tenggara," ujar Andap.
Pj. Gubernur mengawali amanatnya dengan menyampaikan Visi Misi Presiden Prabowo untuk dijadikan panduan bagi jajaran pemerintahan daerah di Sulawesi Tenggara.
Poin yang disampaikan mencakup pentingnya program kerja dan program kegiatan yang sejalan dengan visi misi Presiden, 8 Misi Asta Cita, 17 Program Prioritas serta 8 Program Hasil Terbaik Cepat untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan efisien dengan memperketat pengawasan untuk mencegah korupsi dan segala bentuk penyimpangan.
Poin tersebut juga akan diintegrasikan ke dalam Rencana Strategis Pemerintah Daerah sebagai langkah konkret untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Pj. Gubernur dalam sambutan selanjutnya memberikan apresiasi kepada Tim Pengendalian Inflasi baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota atas kerja keras yang telah dilakukan.
Berkat segenap langkah tersebut, Sultra berhasil meraih TPID Award 2024, yang diserahkan langsung pada 14 Juni 2024 lalu oleh Presiden di Istana Negara. Penghargaan ini menjadi bukti nyata keberhasilan Sultra dalam menjaga stabilitas ekonomi dan pengendalian inflasi di tingkat daerah.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur juga menjelaskan mengenai isu inflasi dan deflasi yang terjadi. Ia menekankan pentingnya memahami perbedaan antara kedua konsep tersebut serta dampaknya terhadap ekonomi daerah. Stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan barang penting menjadi prioritas utama pemerintah, mengingat hal ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.
Pj. Gubernur menggunakan ilustrasi yang menggambarkan pentingnya ketangguhan dalam menghadapi tantangan ekonomi, laksana seorang petarung gladiator yang harus berani menghadapi tantangan dan mampu menahan serta mengendalikan inflasi dan indeks perkembangan harga agar tetap stabil.
“Mengendalikan inflasi di masa yang penuh dinamika ini memerlukan keberanian dan ketangguhan, seperti gladiator yang tidak gentar menghadapi tantangan. Kita harus memastikan agar harga-harga tetap terkendali dan daya beli masyarakat tetap terjaga dan kuat,” ungkap Andap.
Pj. Gubernur menekankan perlunya intensifikasi pemantauan dan evaluasi dalam menjaga stabilitas ekonomi. Selain itu, Andap mengajak semua pihak untuk siap menghadapi dampak ekonomi di masa depan. Sinergi antar lembaga pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten kota, diharapkan dapat terus terjalin guna menghadapi tantangan ekonomi yang mungkin muncul.
Pj. Gubernur berharap hasil Rakorda ini akan menjadi panduan bagi Sultra dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta menghasilkan rekomendasi konkret untuk mendukung Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 yakni Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Yang Inklusif dan Berkelanjutan.
Turut hadir dalam Rakorda ini, Narasumber antara lain dari Kepala Kantor Perwakilan BI, Kepala Perum Bulog Kanwil Sultra, perwakilan BPS Sultra, Perwakilan Kejaksaan Tinggi Sultra serta Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi, selain itu Ketua TPID Bombana, Konawe dan Konawe Utara.
Serta hadir dalam Rakorda Sekda Provinsi selaku Ketua Harian TPID, serta Anggota TPID yang terdiri dari Pimti Pratama Tk. I serta Kepala K/L di Sultra, Bupati dan Walikota se-Sultra.