Dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (21/10), pameran tersebut menampilkan lebih dari 50 gambar dan lukisan cat air yang mengilustrasikan kehidupan di Jakarta. Sebagai seniman yang lahir, tumbuh besar, dan bekerja di Jakarta, Emte menangkap beragam sudut pandang dan pengalaman dari sesama warga Jakarta yang menghabiskan banyak waktunya di jalanan dan terjebak di kemacetan.
"Jalanan ibarat rumah kedua buat warga Jakarta seperti kita. Setiap hari, kita berkendara ke stasiun terdekat, naik bus atau kereta, kemudian naik ojek karena memang motorlah alat tercepat buat keliling kota," kata Emte.
Dia menambahkan, "Rasanya, kita lebih banyak bekerja dan beristirahat di jalanan, bukan di kantor atau di rumah".
Dikenal melalui kejenakaannya memainkan warna, menyampaikan bahasa melalui karya visual, dan mengulik ‘plesetan’ kata, Emte mengungkapkan niatnya untuk merayakan kekuatan masyarakat penghuni kota.
"Saya sadar kalau kehidupan yang ‘tua di jalan’ seperti ini memang tidak ideal. Inilah alasan kenapa judul pamerannya bergulir seputar permainan kata ‘restlessness’ (kegelisahan) dan ‘nest’ (sarang/rumah)," kata Emte.
"Tapi, yang ingin saya soroti di sini adalah orang-orang biasa yang menemukan caranya untuk bertahan hidup. Merekalah jiwa Jakarta," sambungnya.
"REST.LESS.NEST: Life in a Megacity" menandai pameran tunggal perdana Emte di Jerman. Menurut Volkmar Hoppe, Direktur dan Pemilik Galeri Kunstraum Traube di Jerman, kolaborasi bersama Emte tersebut sejalan dengan misi galeri untuk memberikan wadah pertukaran internasional.
“Permasalahan kota Jakarta sangat kompleks dan berbeda dengan kondisi yang kami alami di Jerman, tetapi melalui pengamatan Emte yang sangat personal, saya rasa kita semua bisa terinspirasi dengan cara-cara kreatif para seniman dalam mengangkat isu-isu sosial dari sekitar mereka,” kata Volkmar.
Seniman dan pihak galeri berharap pameran ini bisa mendorong dialog antara seniman dan interaksi antar sektor kreatif dan masyarakat sebagai bagian dari komunitas yang sama.
Pameran "REST.LESS.NEST: Life in a Megacity" digelar pada 18 Oktober hingga 1 Desember 2024. Galeri pameran dibuka untuk publik secara gratis setiap hari Minggu pada pukul 14:00 - 18:00 waktu setempat.
Untuk informasi mengenai penjualan karya, pertanyaan dapat dikirmkan melalui art@kunstraum-traube.de.
"Jalanan ibarat rumah kedua buat warga Jakarta seperti kita. Setiap hari, kita berkendara ke stasiun terdekat, naik bus atau kereta, kemudian naik ojek karena memang motorlah alat tercepat buat keliling kota," kata Emte.
Dia menambahkan, "Rasanya, kita lebih banyak bekerja dan beristirahat di jalanan, bukan di kantor atau di rumah".
Dikenal melalui kejenakaannya memainkan warna, menyampaikan bahasa melalui karya visual, dan mengulik ‘plesetan’ kata, Emte mengungkapkan niatnya untuk merayakan kekuatan masyarakat penghuni kota.
"Saya sadar kalau kehidupan yang ‘tua di jalan’ seperti ini memang tidak ideal. Inilah alasan kenapa judul pamerannya bergulir seputar permainan kata ‘restlessness’ (kegelisahan) dan ‘nest’ (sarang/rumah)," kata Emte.
"Tapi, yang ingin saya soroti di sini adalah orang-orang biasa yang menemukan caranya untuk bertahan hidup. Merekalah jiwa Jakarta," sambungnya.
"REST.LESS.NEST: Life in a Megacity" menandai pameran tunggal perdana Emte di Jerman. Menurut Volkmar Hoppe, Direktur dan Pemilik Galeri Kunstraum Traube di Jerman, kolaborasi bersama Emte tersebut sejalan dengan misi galeri untuk memberikan wadah pertukaran internasional.
“Permasalahan kota Jakarta sangat kompleks dan berbeda dengan kondisi yang kami alami di Jerman, tetapi melalui pengamatan Emte yang sangat personal, saya rasa kita semua bisa terinspirasi dengan cara-cara kreatif para seniman dalam mengangkat isu-isu sosial dari sekitar mereka,” kata Volkmar.
Seniman dan pihak galeri berharap pameran ini bisa mendorong dialog antara seniman dan interaksi antar sektor kreatif dan masyarakat sebagai bagian dari komunitas yang sama.
Pameran "REST.LESS.NEST: Life in a Megacity" digelar pada 18 Oktober hingga 1 Desember 2024. Galeri pameran dibuka untuk publik secara gratis setiap hari Minggu pada pukul 14:00 - 18:00 waktu setempat.
Untuk informasi mengenai penjualan karya, pertanyaan dapat dikirmkan melalui art@kunstraum-traube.de.