Kendari (ANTARA) - Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara (KBST) memberikan pelatihan musikalisasi bagi puluhan pelajar tingkat SMA/SMK sederajat yang ada di Kota Kendari, sehingga dapat meningkatkan pemahaman para siswa dalam mengapresiasi sastra.
Kepala Kantor Bahasa Sultra Uniawati di Kendari, Rabu mengatakan, pelatihan atau Bengkel Musikalisasi Puisi bagi siswa SMA/SMK/MA di Kota Kendari, diikuti 50 orang dari 10 sekolah yang ada di daerah tersebut.
"Secara keseluruhan kegiatan ini diikuti oleh 50 orang dari 10 sekolah di Kota Kendari. Setiap sekolah diwakili oleh empat orang siswa dan satu orang guru pendamping," katanya.
Dia menerangkan, pelatihan musikalisasi puisi yang dilakukan tersebut merupakan tindak lanjut dari evaluasi yang dilakukan pihaknya dengan mengundang sekolah-sekolah yang kurang terlibat pada kegiatan tersebut.
Lebih lanjut Uniawati mengatakan, beberapa tahun terakhir, Sulawesi Tenggara selalu meraih peringkat yang membanggakan dalam kegiatan musikalisasi puisi.
"Tentu saja capaian itu menjadi bahan evaluasi bagi KBST untuk terus melibatkan sekolah-sekolah yang lain, sehingga tidak hanya satu sekolah yang selalu jadi pemenang atau hanya sekolah-sekolah tertentu yang aktif ikut dalam festival musikalisasi puisi," ucap dia.
Dia berharap, seluruh sekolah di Sulawesi Tenggara dapat aktif terlibat dalam kegiatan yang dilakukan Kantor Bahasa Sultra khususnya musikalisasi puisi yang diselenggarakan setiap tahun sehingga meningkatkan pemahaman para siswa SMA/sederajat dalam apresiasi sastra, khususnya musikalisasi puisi.
Topan Mega Bayu pemateri dalam pelatihan tersebut mengatakan, dirinya mengajarkan para siswa tentang harmoni dan ritmik, kemampuan memahami jalannya tanda kunci, dan mengomposeri jalannya musik, baik personil maupun alat.
Kata dia, materi tersebut bertujuan agar setiap pemain dalam bermusik harus saling mendukung, tidak ada yang dominan dengan kemampuan sendiri, tetapi harus sesuai kebutuhan dalam tampilan.
"Penampilan musikalisasi puisi harus disesuaikan dengan makna puisi, sehingga unsur alat, bunyi, dan tampilan pemain yang dihasilkan dapat mendukung makna puisi," kata Topan.
Andi Baetal Mukadas pemateri kedua dalam pelatihan tersebut mengatakan, dirinya mengajarkan konsep dasar musikalisasi puisi kepada para siswa pelatihan.
Menurutnya, musikalisasi adalah karya sastra yang dikolaborasikan dengan seni musik dan dalam kegiatan tersebut dibutuhkan proses kreatif.
"Proses kesenian adalah proses kreatif dan kemurnian, demikian halnya dengan musikalisasi puisi. Jika dilombakan, musikalisasi puisi membutuhkan kemurnian karya tanpa kebohongan, unsur irama dibutuhkan untuk menjiwai puisi-puisi yang dibawakan, sehingga menimbulkan rasa sedih, tangis, tawa, dan lainnya," ujarnya menjelaskan.
Ia juga menjelaskan bahwa bentuk musikalisasi puisi sebaiknya tidak mengubah makna dan tetap menghasilkan rasa dan pementasan merupakan bagian penting musikalisasi puisi, sehingga tata teknik pentas dibutuhkan agar pertunjukan menjadi rapi dan indah.
"Sama halnya dengan perlengkapan dan peralatan penunjang, harus tersedia," katanya.