Kendari (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara resmi menghentikan penggunaan resep obat dalam bentuk sirop atau cairan, menyusul meningkatnya kasus gagal ginjal akut kepada anak yang terjadi di berbagai daerah saat ini.
Direktur Utama RSUD Bahteramas Sultra Hasmudin di Kendari, Selasa mengatakan penghentian penggunaan resep obat dalam bentuk sirop menindaklanjuti instruksi Kementerian Kesehatan terkait larangan pemakaian obat sirop.
"Kita tindak lanjuti dengan Surat Edaran Direktur disampaikan kepada Komite Farmasi termasuk semua dokter ahli anak untuk untuk tidak meresepkan sementara obat-obat yang berupa sirop, semua pengobatan dalam bentuk puyer," katanya.
Ia menyampaikan, surat edaran yang telah dikeluarkan tersebut akan terus berlaku sampai adanya keputusan atau klarifikasi terhadap sejumlah jenis obat sirop berbahaya dari Kementerian Kesehatan.
"Surat edaran ini berlaku sampai ada pengumuman dari pemerintah apakah pemakaian obat sirop sudah boleh lagi atau tidak karena gagal ginjal akut ini kan tidak diketahui sebabnya, salah satu sebabnya diduga bahwa ini adalah penyebabnya obat-obatan (sirop) sehingga kita menunggu pemberitahuan lagi dari pemerintah," ujar dia.
Dia menambahkan pihaknya sempat merawat seorang anak berjenis kelamin laki-laki diduga mengalami gagal ginjal akut.
"Ada pasien laki-laki (usia) 2 tahun masuk dengan gagal ginjal akut yang tidak diketahui sebabnya. Dan pasien itu cuma dirawat satu atau dua hari di sini meninggal," ujar dia.
Ia mengaku bahwa pihaknya sudah melaporkan ke Dinas Kesehatan Sultra termasuk ke Kementerian Kesehatan terkait adanya satu kasus anak meninggal diduga gagal ginjal akut.
Meski begitu, Hasmudin tidak menyebut asal daerah pasien yang meninggal diduga gagal ginjal akut.
"Asalnya pasien itu rekam medis enggak bisa saya buka," katanya.