Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengaku merasa bangga sebab salah satu tarian tradisional asal daerah tersebut yakni Tari Lumense tampil di Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia hingga di momen G20.
Kebanggaan tersebut disampaikan lansung Gubernur Ali Mazi saat menerima dan menyambut para Penari Lumense di Aula Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur, yang telah mengharumkan Sulawesi Tenggara di tingkat nasional dan mewakili Indonesia di G20 di tingkat Internasional.
“Saya merasa bangga dan terhormat bahwa Tari Lumense yang indah itu telah ditarikan dengan penuh semangat, dan bergairah oleh anak-anakku sekalian mulai dari Istana Negara sampai Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyambut peserta even internasional berikutnya yakni G20,” kata Gubernur Ali Mazi.
Para Penari Lumense sebagai Duta Kebudayaan Sulawesi Tenggara telah kembali setelah tampil di ajang nasional dan internasional. Pertama sebagai penari di Istana Negara pada tahun 2022 dalam rangka memperingati ke-77 Republik Indonesia. Kedua, sebagai penari di ajang G20 di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dengan jumlah penari terbanyak.
Gubernur Ali Mazi mengaku bangga atas terpilihnya Sulawesi Tenggara sebagai salah satu provinsi yang menampilkan tarian tradisional pada puncak perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77 yang digelar di Istana Negara.
Disela kesibukan yang cukup padat, Gubernur Ali Mazi selalu menyempatkan diri menyambangi para penari yang telah mewakili Sulawesi Tenggara.
Gubernur Ali Mazi tahu betul dan bisa merasakan kelelahan yang dihadapi para penari. Karena itu, Gubernur Ali Mazi merasa sangat perlu hadir untuk memberikan motivasi sekaligus dukungan moril bersama sejumlah pejabat di Sulawesi Tenggara yang ikut dalam rombongan.
“Harus fokus menghadapi rintangan ini sebaik-baiknya, dan di hadapan seluruh masyarakat Indonesia. Tentu tidak mudah melaksanakan tarian ini. Alhamdulillah, seluruhnya telah usai dan kita mendapat penghargaan yang tinggi dari semua pihak,” ucap Gubernur Ali Mazi memotivasi para penari.
Sulawesi Tenggara memang diminta khusus dan menjadi salah satu daerah bersama tiga provinsi di Nusantara yang terpilih untuk menampilkan tarian tradisional di Istana Negara. Tari Lumense yang ditampilkan Sulawesi Tenggara yakni tarian yang berasal dari Tokotu’a, Kabaena, Kabupaten Bombana.
Empat provinsi dengan tarian adat yang ditampilkan dalam upacara HUT RI ke-77 di Istana Negara yaitu Tari Lumense dari Kabaena, Reog Ponorogo dari Jawa Timur, tarian asal Papua, dan tarian asal Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Gubernur Sulawesi Tenggara bangga Presiden kenakan baju adat Buton saat HUT RI
Gubernur Ali Mazi juga menyampaikan suka cita dan doa karena pada Upacara HUT ke-77 RI ke-77, Presiden RI Joko Widodo, menjatuhkan pilihan mengenakan baju adat dari Sulawesi Tenggara.
Pada kesempatan itu pula, Gubernur Ali Mazi menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu berbagai kesiapan Sulawesi Tenggara agar Tarian Lumense sampai ke Istana Negara.
"Kepada Pj. Sekretaris Daerah Sultra, Kadis Pariwisata Sultra, Kadis Pariwisata Kabupten Bombana, BUMD Sultra. Terkhusus para pelatih dan semua yang membantu, saya ucapkan banyak terima kasih dan di Ridhoi Allah Subhana Wata’ala,” kata Gubernur Ali Mazi.
Dalam pertemuan ini hadir Pj. Sekretaris Daerah Sultra Asrun Lio; Kepala Dinas Pariwisata Sultra Belli Harli Tombili; Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sultra Fahri Yamsul; Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Sultra Basiran Lazaidi.
Selain itu, Kepala Dinas Perkebunan Sultra La Haruna; Direktur Bank Sultra Abdul Latif; Kepala Biro Adpim Sultra Rahmat Hasan; Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bombana Anisa Sri Prihati; para keluarga penari, pelatih, koreografer, dan pendamping.
Baca juga: Ibu Negara Iriana Jokowi kenakan pakaian adat dari Buton Sulawesi Tenggara
Baca juga: Presiden Joko Widodo kenakan baju adat Buton Sulawesi Tenggara saat HUT ke-77 RI