Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) menyiapkan berbagai program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di saat Indonesia memasuki era bonus demografi melalui Program Fit & Agile Organization.
Direktur Human Capital dan Legal Hutama Karya Muhammad Fauzan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan hal itu dilakukan menyusul pentingnya pengelolaan human capital perusahaan dalam menghadapi bonus demografi.
Survei Penduduk 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 mengungkapkan diperkirakan Indonesia telah memasuki era bonus demografi pada 2021 dan 2022, dimana 60 tenaga kerja produktif mendukung 100 penduduk.
"Human Capital (HC) Hutama Karya telah menetapkan strategic organizational capabilities. Di mana saat ini HC di Hutama Karya berperan untuk
menterjemahkan strategi perusahaan plus konteks yang mempengaruhinya ke dalam serangkaian kompetensi," katanya.
Fauzan menuturkan human capital harus memastikan SDM harus selalu relevan dengan konteks industri yang sedang tren.
"Terkait dengan pertumbuhan ekonomi, mengikuti tren pertumbuhan ekonomi di industri yang relevan yakni jasa konstruksi dan infrastruktur. Sehingga untuk Hutama Karya, HC akan menyesuaikan dengan strategic organizational capabilities dalam membentuk talenta eksisting yang dimilikinya," ujar Fauzan.
BUMN konstruksi itu telah merancang dan dalam proses implementasi Program Fit & Agile Organization yang bertujuan mencetak tenaga kerja yang adaptif dan cepat belajar.
"Jadi kita bikin sistem kerja baru. Bertujuan agar Hutama Karya punya sistem career path (jalur karir) yang cukup baru yakni struktural dan fungsional sesuai dengan tujuan masing-masing. Sehingga berangkat dari sana, maka program pelatihan dan pembentukan talentanya juga akan beda. Remunerasi dan benefit-nya juga tentu akan berbeda," jelasnya.
Dengan program tersebut Hutama Karya akan menjadi perusahaan yang paling ramping serta lincah di antara para pesaing serupa di industrinya.
Meski demikian, strategi ini tetap akan mengakomodir kebutuhan pengembangan perusahaan, pengembangan talenta, dan estafet serta kaderisasi kepemimpinan pada setiap level jabatan.
Selain itu Hutama Karya juga sudah memenuhi ketercapaian KPI dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham terkait presentase pemimpin perempuan dan milenial.
Menurut Fauzan, Hutama Karya sudah memenuhi nominated top talent untuk Direksi BUMN yakni dua perempuan dan satu millennial di mana secara KPI sudah tercapai.
"Top talent diambil dari talent pool seluruh BOD-1 yang kemudian akan terpilih beberapa untuk didiskusikan oleh komisaris di mana kemudian akan dipilih oleh dewan komisaris untuk dikirimkan ke Kementerian BUMN," terangnya.
Ke depan Hutama Karya juga telah menyiapkan program pelatihan dan pengembangan seperti Leadership Development Program (LDP) dengan Universitas Gajah Mada untuk kandidat top talent.
Untuk meningkatkan kompetensi SDM-nya, Hutama Karya juga telah membuka kelas kerja sama untuk program Magister dengan beberapa kampus terkemuka dalam negeri.
Terakhir, di bidang digitalisasi dan teknologi, Hutama Karya telah membangun sistem human capital terintegrasi bertajuk HITS (Human Capital Integrated System) berbasis machine learning & artificial intelligence serta big data & data analytics yang saat ini sudah digunakan perusahaan.
"Digitalisasi dan teknologi tersebut diharapkan dapat mengakomodir seluruh kebutuhan operasional HC di Hutama Karya yang nantinya akan berdampak pada efisiensi proses kerja dan peningkatan kinerja perusahaan," tutup Fauzan.