Jakarta (ANTARA) - Berpuasa di bulan Ramadhan memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh salah satunya menurunkan gejala asam lambung akut, menurut Pakar Gizi Klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia Dr dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, Sp.GK.
"Kadang-kadang orang sering timbul asam lambung meningkat, dengan puasa gejala lebih sedikit karena makan jadi teratur, tidak terus menerus diisi dengan makanan," ujar dia dalam konferensi pers daring bertajuk "Manfaat Susu untuk Amunisi Saat Puasa”, Kamis.
Fiastuti yang juga menjadi pengajar di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan berpraktik di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo itu mengatakan, khusus bagi mereka dengan gangguan asam lambung, sebaiknya mengatasi masalah itu terlebih dulu dengan berkonsultasi pada dokter.
"Kalau gangguan fungsional, mungkin asam lambung naik bisa membaik. Tetapi kalau ada gangguan di lambung, mungkin harus diobati dahulu supaya berpuasa lebih nyaman pada saluran cerna, bisa berkonsultasi dengan dokter," kata dia.
Puasa selama Ramadhan berarti menempatkan pada kondisi tak mengonsumsi makanan atau minuman apapun selama kurang lebih 14 jam yakni mulai pukul 04.00 hingga 18.00.
Akibatnya, cadangan makanan dalam tubuh yang berbentuk glukosa, glikogen, lemak dan protein pasti akan menurun. Oleh karena itu, puasa dikatakan mempengaruhi saluran cerna.
Pada saat tidak puasa Anda bisa makan besar sebanyak 3 kali, ditambah camilan beberapa kali, bahkan mungkin tanpa berhenti. Akibatnya saluran cerna tidak pernah beristirahat.
Namun, karena berpuasa, maka ini memberikan kesempatan pada saluran cerna sedikit beristirahat dan ini bermanfaat memperbaiki proses regenerasi saliran cerna dengan mengurangi beban kerjanya.
Di sisi lain, berbagai studi juga menunjukkan manfaat lain berpuasa Ramadhan yakni membantu penurunan dan menjaga berat badan. Menurut Fiastuti, setelah satu bulan berpuasa, berat badan dapat turun kira-kira 1,5 kg.
Tetapi, dia mengingatkan Anda berhati-hati setelah Ramadhan, karena biasanya ada keinginan makan apa saja dan tak terkendali.
"Kalau bersikap seperti itu dua minggu setelah Ramadhan berat badan naik dengan cepat. Manfaat puasa bisa kita atur makan dengan lebih teratur," tutur Fiastuti.
Puasa selama Ramadhan juga bermanfaat menjaga kadar glukosa darah, menurunkan kadar LDL dibandingkan sebelum Ramadhan, menjaga tekanan darah, membantu menurunkan tekanan darah sistolik sekitar 6-10 persen dan diastolik 3,8- 10 persen pada pasien hipertensi.
"Puasa Ramadhan apabila dijalankan dengan baik, dengan niat saya kira bisa membantu kita menjaga kesehatan," demikian pesan Fiastuti.