Kendari (ANTARA) - Puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) Kota Kendari terlibat dalam pengamanan perayaan natal di sejumlah gereja Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mulai Kamis hingga Jumat.
Kepala Satuan Koordinator Cabang Banser Kota Kendari, Senten Febrari Kadir Massa, di Kendari, Jumat, mengatakan Anggota Banser NU Kendari tersebut berbaur dengan personel aparat keamanan yakni pihak kepolisian dan TNI.
"Tidak semua gereja kami ikut terlibat pengamanan, personel kami hanya bertugas di tiga gereja yakni di Gereja Katolik St.Fransiskus Xaverius Kendari, Gereja Santo Clemens Mandonga Kendari, kemudian satu Gereja di Kecamatan Ranomeeto Konawe Selatan," kata Senten.
Menurut Senten, apa yang dilakukan Banser tersebut sebagai salah satu sikap dan bentuk solidaritas anggota Banser terhadap umat minoritas, yakni umat Nasrani. Utamanya, dalam rangka meningkatkan kerukunan antar umat beragama di bumi anoa atau lebih khusus di kota lulo tersebut.
"Yang terpenting lagi bahwa aksi kami ini dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya.
Senten mengaku, aksi solidaritas pengamanan natal yang dilakukan tersebut berdasarkan instruksi dan amanat pimpinan pusat GP Ansor - Banser NU di Jakarta sebagai cara memelihara keberagaman bangsa.
"Sehingga kami sebagai bawahan harus menjalankan instruksi itu apalagi perintah dari ulama-ulama sepuh di NU. Selain itu instruksi dari pusat, ada juga undangan dari pihak gereja," katanya.
Aksi ini juga kata Senten, untuk mengenang anggota Banser NU Almarhum Riyanto yang gugur sebagai pejuang kemanusiaan pada tragedi Natal Mojokerto tahun 2000.
"Banser Kendari tidak ingin tragedi Natal Mojokerto tahun 2000 silam terulang di lain lokasi. Dimana saat itu, Riyanto, anggota Banser Mojokerto, menjadi martir serangan teror bom di Gereja Eben Haezer Mojokerto," katanya.
Tehnis di lapangan kata Senten, pihaknya mengikut sepenuhnya kepada aturan dan tata cara aparat keamanan.