Kendari (ANTARA) - Kepala Dinas Tenaga Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Transnaker) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Saemu Alwi mengatakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah pahlawan ekonomi yang menyelamatkan angka pengangguran di Tanah Air dan menjadi pahlawan pembangunan di saat krisis ekonomi pada tahun 1997-1998 lalu.
"Saat Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1997-1998 lalu yang menyebabkan hampir seluruh sektor ekonomi pada lumpuh saat itu, kecuali UMKM yang tampil menjadi pahlawan ekonomi," kata Saemu Alwi, saat membuka kegiatan Pelatihan Peningkan Produktivitas 5 – S dan Score, yang bertempat di salah satu hotel di Kendari, Selasa.
Menurut Alwi, para pelaku UMKM pada masa lalu jarang tersentuh perhatian. Oleh sebab itu ia sangat mengapresiasi berbagai upaya rutin untuk melatih dan meningkatkan produktivitas UMKM.
Baca juga: BPP menggelar pelatihan peningkatan produktivitas pelaku UMKM di Kendari
"Kendala internal UMKM adalah kurangnya percaya diri dan ketakutan untuk memulai usaha, padahal mereka punya potensi, tinggal bagaimana menumbuhkan motivasi dari dalam dirinya," kata Alwi.
Selain itu, menurut dia, pekerja sektor UMKM memiliki peran yang sangat besar terhadap kontribusi pembangunan daerah karena dapat membuka lapangan kerja.
Untuk diketahui, pelatihan peningkatan produktivitas ini diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) Balai Peningkatan Produktivitas (BPP) Kendari dengan menggandeng Organisasi Perkumpulan Perempuan Perduli Lingkungan (P3L) Sulawesi Tenggara yang diikuti sebanyak 50 peserta pelaku UMKM di Kota Kendari.Selain itu, dalam kegiatan tersebut, peserta dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas Pelatihan Peningkatan Produktifitas Score dan kelas Pelatihan Peningkatan 5 S, di mana masing-masing kelas diikuti 25 peserta. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama lima hari sejak tanggal 3-7 September 2019.
Baca juga: BPP Kendari beri pelatihan pelaku UMKM di Muna Barat