Bombana (Antaranews Sultra) - Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, merupakan wilayah terbesar kedua setelah Konawe Selatan sebagai sentra pengembangan ternak sapi di Sultra, yang diternakkan petani setempat melalui pengembangan kelompok tani maupun dalam bentuk perorangan.
Kadis Pertanian, Peternakan Perkebunan dan Hortikultura Bombana, Asis Fair di Bombana, Senin mengatakan. dari 22 wilayah kecamatan, hanya satu wilayah (kecamatan Masaloka-red) yang tidak memilik ternak sapi karena wilayah itu berada di wilayah pantai dan tidak memiliki kawasana pengembangan ternak kecuali kambing.
"Dari jumlah ternak sapi di Bombana yang mencapai 58.135 ekor ada 10 wilayah wilayah kecamatan yang menjadi pusat peternakan yakni Kecamatan Lantari Jaya, Poleang Barat, Poleang Selatan, Rarowatu Utara, Mata Oleo, Kabaena Utara, Kabaena Tengah, Poleang Timur dan kabaena Barat," ujarnya.
Azis Fair yang didampingi Kepala Bidang Peternakan, Muslihin mengatakan wilayah Bombana sebagai terbesar kedua pengembangan ternak sapi adalah hal yang wajar karena selain kawasan pengembangan cukup luas sehingga tidak heran bila Kementerian Pertanian menetapkan Bombana sebagai lumbung peternakan di masa datang.
Menurut Muslihin, selain ternak sapi, ternak kambing populasinya kini mulai berkembang dengan jumlah mencapai 13.521 ekor yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan.
Baca juga: Populasi sapi Konawe Selatan 67.380 ekor
Sementara ternak unggas (ayam buras) juga populasinya dari tahun ke tahun terus meningkat, dan hingga akhir 2017 mencapai 1,1 juta ekor lebih dan ayam petelur mencapai angka 50 ribu ekor.
Keterangan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra menyebutkan bahwa dari jumlah populasi ternak sapi yang mencapai 165 ribu ekor, Konawe Selatan menempati urutan pertama populasi sapi yang mencapai 65 ribu ekor dan menyusul urutan ke tiga dan seterusnya adalah Kabupaten Muna dan Muna Barat, Konawe, Kolaka Timur dan kabupaten lain.