Kendri (Antaranews Sultra) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berharap kuota Elektronik Warung Gotong Royong atau E-Warong tahun 2018 meningkat signifikan karena pengelolaan tahun 2017 dinilai sukses.
Kepala Dinas Sosial Sultra Armunanto di Kendari, Rabu, mengatakan kuota tahun 2017 sebanyak 25 E-Warong tergolong sangat minim dibandingkan dengan luas wilayah dan masyarakat yang membutuhkan program tersebut.
"Tahun 2017 E-Warong hanya ditempatkan di Kota Baubau dan dan Kota Kendari, padahal Sultra terdiri dari 17 kabupaten/kota. Mudah-mudahan tahun 2018 meningkat 100 persen karena pengelolaan berjalan baik," kata Armunanto.
Kementrian Sosial merealisasikan E-Warong senilai Rp750 juta di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Data Dinas Sosial Sultra menyebutkan 12 E-Warong di Kota Baubau senilai Rp360 juta dan 13 unit E-Warong Kota Kendari senilai Rp390 juta.
"Kuota E-Warong Sultra tahun 2018 belum diketahui. Sekali lagi kita berharap kuota sasaran bertambah juga nominal anggaran akan meningkat karena pelaksanaan 2017 tergolong sukses," katanya.
Program ini merupakan tindak lanjut dari upaya mengentaskan kemiskinan melalui sinergi Program Keluarga Harapan (PKH) dengan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
"E-Warong hadir untuk meringankan beban pengeluaran keluarga miskin, dan turut membantu pengentasan kemiskinan di tiap daerah," ujar Armunanto.
Ia menambahkan, masyarakat dapat menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebagai alat transaksi untuk E-Warong.
Transaksi yang dapat dilakukan di E-Warong yakni program bantuan bersubsidi seperti pembayaran listrik bersubsidi, gas elpiji 3kg bersubsidi, pupuk bersubsidi dan program subsidi lainnya.
Mengenai harga jual bahan pangan di E-Warong dijamin lebih murah dibandingkan dengan harga yang ada di pasaran umumnya atau kios sekitar.
Anggota DPRD Kota Kendari Laode Lawama mengapresiasi program E-Warong karena membantu rakyat miskin dan menginspirasi persaingan sehat.
"Walaupun murah dibandingkan kios sekitar tetapi harus dipahami karena ada subsidi pemerintah. Kios sekitar memiliki pelanggan tersendiri dan pelanggan E-Warong hanya mereka yang memegang kartu keluarga sejahera (KKS)," kata Lawama politikus PDI Perjuangan.