Duka yang mendalam tidak hanya datang dari para alumni Spensa dan Smansa Kendari, namun juga mantan atlet Persatuan Sepak Bola Kendari (PSK) era 80-an hingga 95-an juga ikut menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya ke Rahmatullah mantan pelatih sepak bola remaja di eranya itu.
Pantauan Antara di rumah duka jalan Jati Raya Kecamatan Wuawua Kendari, nampak sejumlah pejabat dan keluarga yang datang memberi penghormatan terakhir, serta karangan buka sebagai bentuk rasa duka yang mendalam kepada almarhum Mustafa Hasan.
Kerabat keluarga yang juga anak menantu almarhum, Benjamin Tular yang ditemui mengatakan, almarhum yang sudah lama sakit akibat stroke, sudah beberapa kali berobat dan ke luar masuk ke rumah sakit di Kendari maupun berobat ke luar daerah.
"Kami semua anak-anak almarhum termasuk cucu sudah ikhlas menerima kepergian ayah dan orang tua kami. Semoga almarhum mendapat tempat yang terbaik disisi Allah SWT dan diampuni semua dosanya dan diterima seluruh amalannya, dan khusnul khotimah," ujarnya.
Almarhum Mustafa Hasan dimata para siswanya baik saat menjadi guru Spensa maupun Smansa Kendari, dikenal sebagai guru teladan, disegani dan sangat disiplin, sehingga dari prestasinya itulah yang awalnya dari guru olahraga di SMP I Kendari menjadi guru olahraga Favorit di SMA Negeri I Kendari selama puluhan tahun.
Alamrhum meninggalkan seorang istri Hj Putiri dan empat orang putra dan putri dan sembilan orang cucu. Rencananya almarhum akan dikebumikan di tempat Pemakanan Umum Ponggolaka Kecamatan Powatu Kendari Selasa (7/11).