Kendari (Antara Sultra) - Kabupaten Wakatobi, membutuhkan balai benih rumput laut untuk memenuhi kebutuhan para nelayan yang mengembangkan budi daya rumput laut di kabupaten setempat.
"Para nelayan Wakatobi yang mengembangkan budi daya rumput laut kerap kali kesulitan memperoleh bibit karena di Wakatobi belum ada Balai Benih rumput laut yang bisa menyediakan bibit bagi para nelayan rumput laut," kata Kepala Bidang Protokoler, Komunikasi Publik dan Kerja Sama Sekretariat Pemerintah Kabupaten Wakatobi, La Ode Ifi di Kendari, Kamis.
Keberadaan Balai Benih rumput laut di Wakatobi kata dia, sangat dibutuhkan untuk menjamin ketersediaan bibit rumput laut saat para nelayan membutuhkan bibit untuk mengembangkan budi daya ramput laut.
Dengan balai benih kata dia, para nelayan tidak perlu lagi repot-repot mencari atau membeli bibit rumput laut dari daerah lain yang memiliki Balai Benih.
"Di Wakatobi saat ini sudah ada kawasan khusus yang menjadi sentra pengembangan budi daya rumput laut, yakni di Liya Raya, Wangiwangi Selatan. Sayangnya, di Wakatobi belum ada Balai Benih yang setiap saat bisa menyediakan bibit rumput bagi para nelayan," katanya.
Menurut Ifi, nelayan yang mengembangkan budi daya rumput laut di kawasan Liya Raya, Wangiwangi Selatan, saat ini sudah sangat masif.
Jika harga membaik kata dia, para petani rumput laut di wilayah tersebut rata-rata memperoleh pendapatan minimal antara Rp5 juta sampai Rp6 juta sekali panen atau selama 45 hari masa pemeliharaan rumput laut.
"Sebaliknya, jika harga panen rumput laut tidak stabil atau dimainkan oleh para pedagang pengumpul, para petani di wilayah tersebut sering kali mengalami kerugian," katanya.