Kendari, Antara Sultra - Nilai investasi asing yang masuk berinvesta di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) selama 2016 mencapai sebesar Rp1,7 triliun lebih.
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Sultra, Masmuddin di Kendari, Selasa, mengatakan nilai investasi tersebut berasal dari 47 perusahaan tambang yang beroperasi di beberapa wilayah kabupaten se-Sultra.
"Sebanyak 47 perusahaan itu beroperasi mengeksploitasi tambang nikel dan tambang aspal di sejumlah kabupaten di wilayah Sultra," katanya.
Menurut dia, perusahaan asing yang mengantongi izin usaha di wilayah Sultra sebetulnya sebanyak 250 perusahaan.
Namun sebanyak 203 dari perusahaan asing tersebut kata dia, tidak beroperasi karena belum memiliki lahan konsensi tambang di wilayah Sultra.
"Sejatinya, perusahaan asing yang masuk berinvestasi di sejumlah wilayah kabupaten di Sultra lebih dahulu mengurus izin pembebasan lahan konsensi, namun yang terjadi, justru lebih dahulu mengantongi izin operasi sebelum memiliki lahan," katanya.
Ia mengatakan sejumlah perusahaan asing yang masuk berinvestasi di wilayah Sultra tersebut mempekerjakan tenaga kerja asing atau TKA sebanyak 84 orang.
Para tenaga kerja asing sebanyak itu kata dia, tersebar pada perusahaan asing yang beroperasi di Kabupaten Konawe sebanyak 72 orang, di Konawe Utara satu orang, di Buton delapan orang dan Kota Baubau tiga orang.