Gorontalo (Antara News) - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Gorontalo sejak Selasa (25/10) melumpuhkan 10 sekolah yang terendam air sehingga proses kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu untuk beberapa hari.
Sekolah yang terendam banjir berada di Kecamatan Limboto, Kecamatan Limboto Barat, Kecamatan Bilato dan Kecamatan Boliyohuto.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Titianto Pauweni di Gorontalo, Senin, mengatakan kegiatan belajar mengajar di 10 sekolah tersebut ada yang diliburkan selama satu hari, dua hari dan ada yang hingga saat ini masih diliburkan.
"Untuk sekolah yang masih diliburkan berada di Desa Tolite dan Desa Bilato, karena hingga saat ini air belum surut," jelas Titianto Pauweni.
Untuk pembersihan beberapa sekolah, Titianto mengatakan mendapat bantuan dari berbagai pihak, salah satunya mobil meriam air dari Kepolisian.
"Sekolah yang terhenti kegiatan belajar mengajar nanti akan diganti dengan belajar di sore hari, karena di beberapa sekolah juga sudah dilaksanakan sekolah seharian penuh," katanya.
Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo juga sudah menghitung jumlah kerugian akibat banjir dan sudah dilaporkan kepada pihak Kementerian Pendidikan untuk penggantian properti sekolah yang rusak.
"saat banjir bandang terjadi, banyak kursi, meja, komputer, lemari, alat laboratorium yang rusak dan hanyut terbawa air," tandasnya.
Oleh karena itu, Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo segera mengomunikasikan hal tersebut dengan pihak Kementerian agar segera dilakukan penggantian.
Hingga saat ini, banjir masih menggenangi lima kecamatan di Kabupaten Gorontalo sejak awal terjadi banjir bandang pada Selasa (25/10) lalu.