Kendari (Antara News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Kendari mengalami deflasi Agustus 2016 sebesar 0,02 persen.
Kepala BPS Sultra, Atqo Mardianto di Kendari, Jumat mengatakan dari 82 kota yang menghitung indek harga konsumen (IHK) 49 kota mengalami deflasi dan 33 kota mengalami inflasi.
"Deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,87 persen dengan IHK 125,87 dan deflasi terendah di Cilegon 0,01 persen dengan IHK 129,21," kata Atqo.
Sementara inflasi tertinggi kata dia, terjadi di Manokwari dan Sorong masing-masing 1,27 persen dengan IHK masing-masing 121,60 dan 127,38 dan terendah terjadi di Jakarta dan Kendari masing-masing 0,01 persen dengan IHK masing-masing 125,10 dan 121,66.
Dikatakan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan 0,68 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,02 persen.
"Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,41 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,41 persen, kelompok sandang 0,40 persen, kelompok kesehatan 0,39 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 1,18 persen," katanya.
Menurutnya, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2016 sebesar 1,74 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 2,79 persen.
"Komponen inti pada Agustus 2016 mengalami inflasi sebesar 0,36 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Agustus) 2016 sebesar 2,24 persen, dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 3,32 persen," katanya.