Kendari (Antara News) - Akademi keperawatan (Akper) PPNI Kendari menggelar seminar "Parenting" bertajuk "Stop Eksploitasi Anak, anak sebagai aset bangsa, jaga dan lindungi anak untuk menumbuhkan karakter melalui intelektualitas orang tua"
Acara seminar parenting ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sultra dr. Asrum Tombili, dan menghadirkan narasumber Pakar Psikolog Anak yang juga etua Komnas Perlindungan Anak Prof Seto Mulyadi (Kak Seto), Pemerhati dan Praktisi Pendidikan Anak Berbasis Multiple Intellidence dan Holistic Learning System yang juga penggagas program keluarga Indonesian Strong From Home, Edi Wiyono (Ayah Edy). serta Bupati Kolaka Utara Rusda Mahmud.
Kepala Dinas Kesehatan Sultra Asrum Tombili menyatakan pentingnya peran orang tua dalam menggali potensi serta menumbuhkan karakter anak untuk mampu bersaing di era globalisasi.
"Anak adalah bibit sumber daya manusia yang akan menjadi penerus bangsa, sudah sepatutnya orang tua melindungi dan menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif bagi mereka," ujarnya.
Asrum juga mengingatkan kepada peserta seminar tersebut mengenai bahaya demam berdarah dangue (DBD) pada anak, sebab di Sultra saat ini, penderita DBD adalah anak usia sekolah.
"Saya harap orang tua memberikan perhatian khusus pada anak seperti misalnya memberikan 'lotion' antinyamuk agar anak tidak mudah terkena DBD," ujarnya.
Asrum mengajak peserta seminar yang memiliki anak agar membawa anaknya pada kegiatan pekan imunisasi nasional (PIN) yang akan dilakukan pekan depan.
"Dalam imunisasi ini akan diberikan vaksin polio, oleh karena itu saya harap para orang tua agar tanggap terhadap penyakit polio karena penyakit ini sangat banyak merenggut masa depan anak" ujar Asrum.
Asrum mengharapkan agar acara seminar perenting semacam ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran orang tua dalam menjaga serta mendidik anak mereka.
Sementara itu Bupati Kolaka Utara Rusda Mahmud membawakan materi berjudul testimoni manajemen keluarga dalam pengawasan dan perlindungan anak.
Ia mengatakan semua keluarga harus memiliki kualitas yang baik, dalam arti keluarga yang saling memahami hak dan kewajiban masing-masing anggota keluarga.
"Orang tua harus menjadi pelindung yang mampu memberikan rasa aman bagi anak dan pemberi contoh teladan, sehingga anak dapat mengambil nilai positif dari orang tua dan keluarga, agar anak tidak muda terpengaruh dampak negatif dari perkembangan teknologi dan globalisasi saat ini," ujarnya.
Rusda juga memaparkan berbagai kegiatan penyaluran bakat anak di Kolaka Utara yang dijalankan selama masa pemerintahannya
"Kolaka Utara sejak tahun 2013 telah memiliki wadah pengembangan anak bernama forum anak koke-koke. Kami memberikan dukungan secara penuh terhadap pengembangan minat dan bakat anak mulai dari bidang pendidikan, olahraga hingga religi," ujarnya seraya menambahkan, daerahnya mendapat penghargaan dari Mentri Pendidikan dan Kebudayaan.
Rusda Mahmud juga sempat berkampanye di hadapan peserta seminar bahwa bila dirinya menjadi gubernur Sultra, maka ia akan membawa program pengembangan bakat anak di daerahnya untuk diterapkan secara menyeluruh di Sulawesi Tenggara.
Kordinator pelaksana Seminar Nasional Parenting itu, Iwan mengatakan seminar ini dilakukan guna mendukung Perda Kota Kendari sekaligus menunjukkan dukungan penuh Akper PPNI terhadap perlindungan anak.
Ia menambahkan sasaran acara ini adalah para orang tua terutama yang memiliki anak karena anak adalah produk dari orang tua yang sering dieksploitasi tanpa sadar secara fisik dan psikis.
"Kami senang, acara yang kami persiapkan sejak bulan Desember 2015 mendapat apresiasi dari para orang tua, dan ini terbukti dari jumlah peserta yang hadir sebanyak 1041 orang yang didominasi oleh orang-orang yang sudah berkeluarga," ujarnya seraya menambahkan, ini artinya mulai banyak orang tua yang sadar akan pola didik yang baik untuk anak mereka.