Kendari (Antara News) - Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini mencapai Rp10.500/liter.
Kepala Bagian Ekonomi Kota Baubau, Ali Hasan di Kendari, Senin mengatakan harga beras yang cukup tinggi di Baubau tersebut telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.
"Harga beras termasuk berbagai kebutuhan lain di Kota Baubau mengalami kenaikkan cukup tinggi, setelah pelabuhan Murhum Baubau sedang dalam perbaikan sehingga tidak memungkinkan kapal-kapal niaga sandar melakukan bongkar muat barang," katanya.
Selain beras, harga kebutuhan yang juga cukup tinggi kata dia, adalah harga semen dan berbagai bahan bangunan lainnya.
Harga semen Tonasa yang sebelumnya hanya sebesar Rp70.000, saat ini sudah menembus angka Rp100.000/sak.
"Tingginya harga berbagai kebutuhan di Kota Baubau, menyebabkan Kota Baubau menjadi penyumbang inflasi terbesar di Sultra," katanya.
Menurut dia, angka inflasi di Sultra selama tahun 2015 tercatat sebesar 2,27 persen, lebih rendah dari angka inflasi tahun 2014 hanya tercatat sebesar 3,35 persen.
Sementara angka inflasi di Kota Bubau mencapai angka sebesar inflasi 3,95 persen.
"Angka inflasi Sultra lebih rendah dari inflasi Kota Baubau, karena inflasi di Kota Kendari lebih rendah, hanya 1,64 persen," katanya.