Sentani (Antara News) - Search And Rescue (SAR) Jayapura, Papua meminta nelayan untuk lebih waspada ketika melaut selama Januari hingga Februari 2015, pasalnya tinggi gelombang laut bisa mencapai empat sampai lima meter.
Kepala Sub Seksi Operasi SAR Jayapura Susanto di Sentani, Rabu mengatakan selama Januari hingga Februari 2015i, pihaknya mencatat sudah ada tujuh musibah yang ditangani, di mana empat di antaranya menimpa para nelayan.
"Ke empat kasus yang menimpa nelayan di antaranya kasus mesin kapal mati, perahunya dihantam gelombang hingga terdampar dan lain sebagainya," katanya.
Menurut Susanto, pihaknya mengharapkan para nelayan agar dapat lebih memperhatikan imbauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jayapura mengenai prakiraan cuaca.
"BMKG sudah mengeluarkan peringatan khususnya bagi nelayan-nelayan kecil jika cuaca buruk dan gelombang tinggi untuk tidak melaut, tapi faktanya masih saja ada yang nekat melaut," ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini tinggi di perairan Jayapura saja sudah mencapai lima meter, sehingga diperkirakan jika sudah masuk ke wilayah laut lepas, maka tinggi gelombang akan lebih tinggi lagi dan frekuensi kecelakaan dapat meningkat.
"Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai besar masyarakat Jayapura berprofesi sebagai nelayan sehingga harus melaut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi diharapkan dapat lebih berhati-hati," katanya lagi.
Dia menambahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya terus mengingatkan nelayan untuk lebih waspada ketika melaut, dan menempatkan petugas patroli beserta armadanya di beberapa pos yang dianggap rawan musibah.